PENGEMBANGAN KIRIKULUM LANDASAN, AGAMA,
FILOSOFIS, PSOKOLOGIS, SOCIAL- BUDAYA, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Makalah
ini Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
“
pengembangan kurikulum ”
Oleh:
Hasyim asy'ari
Ahmad Zulfikar Kamal
Muhammad irwan
Dosen
Pengampuh:
Drs.
H. Su'udi Wafa ,M.PdI
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT KEISLAMAN ABDULLAH FAQIH
(INKAFA)
SUCI MANYAR GRESIK
April 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indicator dalam pengembangan
silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan prilaku yangakan dicapai
oleh peserta didik sehubungan dengan kegiatan beajar yang dilakuakan, sesuai
dengan kompetensi dasar dan materi standart yang dikaji indikator ini bisa
berupa pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap. Indikatorpencapain hasil belajar berfungsi sebagai tanda-tanda yang
menunjukkan terjadinya perubahan prilaku pada diri peserta didik. Jika
serangkain indicator hasil belajar sudah nampak pada diri peserta didik maka
target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
Maka dari itu kita sebagai
calon guru dituntut untuk menguasai sekaligus dapat menerapkan nya pada setiap
pembuatan silabus. Agar kita dapat mengetahui sampai dimana murid menyerap
pelajaran yang kita sampaikan. Dari sinilah kami mencoba membahas tentang
indicator dengan rumusan masalah sebagai berikut.
B. Rumusan Masalah
a)
Apa saja fungsi dan rumusan indicator ?
b)
Apa saja kata-kata oprasional yang dapat
digunakan untuk indicator ?
c)
Bagaimana contoh pembuatan indicator ?
BABII
PEMBAHASAN
A. Fungsi Dan Rumusan Indicator
Indicator dalam pengembangan
silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan prilaku yangakan dicapai
oleh peserta didik sehubungan dengan kegiatan beajar yang dilakuakan, sesuai
dengan kompetensi dasar dan materi standart yang dikaji indikator ini bisa
berupa pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap. Indikatorpencapain hasil belajar berfungsi sebagai tanda-tanda yang
menunjukkan terjadinya perubahan prilaku pada diri peserta didik. Jika
serangkain indicator hasil belajar sudah nampak pada diri peserta didik maka
target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
Merumuskan indicator keberhasilan
- indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respons yang dilakukan atau di tampilkan oleh peserta didik
- indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
- indikator dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
B. Daftar Kata-kata Oprasional Untuk
Indicator
Berikut disajikan kata-kata
oprasional yang dapat digunakan untuk indikator kompetensi baik yang menyangkut
kognitif, afektif, maupun psikomotorik (moore,
2001: 92-94, rosyada, 2004: 140-142).
No
|
Aspek
|
Kompetensi
|
Indikator kompetensi
|
01
|
kognitif
|
Knowledge
(pengetahuan)
Comprehension
(pemahaman)
Application
(penerapan)
Analysis
(analisis)
Synthesis
(sintesis)
Evaluation
(evaluasi)
|
- menyebutkan, menuliskan, menyatakan,
mengurutkan, mengidentifikasi, mencocokkan, memberi nama, memberi label,
melukiskan.
- menerjemahkan, mengubah, mengeneralisasi,
menguraikan, menulis kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan,
menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
- mengoprasikan, menghasilkan, mengubah,
mengatasi, menggunakan , menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
- menguraikan, membagi- bagi, memilih dan
membedakan.
- merancang, merumuskan, mengorganisasikan,
menerapkan, memadukan, merencanakan.
- mengkritisi, menafsirkan, mengadili dan
memberikan evaluasi
|
02
|
Afektif
|
Receiving
(penerimaan)
Responding
(menanggapi)
Valuing
(penanaman nilai)
Organization
(pengorganisasian)
Characterization
(karakterisasi)
|
- mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya
dan mengalokasikan.
- konfirmasi, menjawab, membaca, membantu,
melaksanakan, melaporkan dan menanggapi.
- menginisiasi, mengundang, melibatkan,
mengusulkan dan melakuakan.
- memverifikasi, menyusun, menyatukan,
menghubungkan dan nmempengaruhi.
- menggunakan nilai-nilai sebagai pndangan
hidup, mempertahankan nilai- nilai yang sudah diyakini.
|
03
|
Psychomotor
(gerak jiwa)
|
Observing
(pengamatan)
Imitation
(peniruan)
Practicing
(pembiasaan)
Adapting
(penyesuaian)
|
- mengamati proses, memberi perhatian pada
tahap- tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
- melatih, mengubah, membongkar sebuah
struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model.
- membiasakan prilaku yang sudah
dibentuknya, mengotrol kebiasaan agar tetap konsisten.
- menyesuaikan model, mengembangkan model,
dan menerapkan model
|
C. Contoh Pembuatan Indikator
Dari tabel diatas guru bisa
mengidentifikasi kata- kata oprasional untuk mengisi indikator yang sesuai
dengan karakteristi peserta didik, kebutuhan derah, dan kondisi satuan
pendidikan masing- masing. Setelah indikator kompetensi dari kompetensi dasar
dasar yang akan diajarkan telah diidentifikasi, selanjutnya dikembangkan dalam
kalimat indikator yang merupakan karakteristik kompetensi dasar, sebagai
berikut.
Standart kompetensi : 1. makanan dan minuman halal
Kompetensi dasar : 1.1
menjelaskan tentang ketentuan makanan dan minuman yang halal
Indikator kompetensi :
1.1.1 menyebutkan makanan dan
minuman yang halal.
1.1.2
mendefinisikan makanan dan minuman yang halal.
1.1.3
Membedakan makana dan minuman yang halal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a)
Rumusan Indicator Keberhasilan :
·
indikator merupakan penjabaran dari kompetensi
dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respons yang dilakukan atau di
tampilkan oleh peserta didik
·
indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
·
indikator dirunuskan dalam kata kerja oprasional
yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar
dalam penyusunan alat penilaian.
b)
Kata- kata Oprasional
kata-kata
oprasional yang dapat digunakan untuk indikator kompetensi secara garis besar
dibagi menjadi tiga ranah yang menyangkut kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
a)
Kognitif
: Knowledge (pengetahuan), Comprehension (pemahaman), Application (penerapan), Analysis (analisis),
Synthesis (sintesis), Evaluation (evaluasi).
b)
Afektif
: Receiving (penerimaan), Responding (menanggapi), Valuing (penanaman
nilai), Organization (pengorganisasian), Characterization (karakterisasi).
c)
Psikomotorik: Observing (pengamatan), Imitation
(peniruan), Practicing (pembiasaan),
Adapting (penyesuaian)
c)
Contoh Pembuatan Indikator
Standart kompetensi : 1. makanan dan minuman halal
Kompetensi
dasar : 1.1 menjelaskan tentang ketentuan makanan dan
minuman yang halal
Indikator
kompetensi : 1.1.1
menyebutkan makanan dan minuman yang halal.
1.1.2
mendefinisikan makanan dan minuman yang halal.
1.1.3
Membedakan makanan dan minuman yang halal.
DAFTAR PUSTAKA
E.
Mulyasa. Prof. Dr. H. M.Pd.I, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (kemandirian
guru dan kepala sekolah). Jakarta,
Bumi Aksara, 2009
E.
Mulyasa. Prof. Dr. H. M.Pd.I, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(suatu panduan praktis), Bandung,
PT Remaja Rusda Karya, 2010
No comments:
Post a Comment