Daftar Menu

Loading...

Thursday, 22 November 2012

Pengembangan Kurikulum

PENGEMBANGAN KIRIKULUM LANDASAN, AGAMA, FILOSOFIS, PSOKOLOGIS, SOCIAL- BUDAYA, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Makalah ini Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
“ pengembangan kurikulum ”








Oleh:
Hasyim asy'ari
Ahmad Zulfikar Kamal
Muhammad irwan

Dosen Pengampuh:
Drs. H. Su'udi Wafa ,M.PdI


FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT KEISLAMAN ABDULLAH FAQIH (INKAFA)
SUCI MANYAR GRESIK
April 2010


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indicator dalam pengembangan silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan prilaku yangakan dicapai oleh peserta didik sehubungan dengan kegiatan beajar yang dilakuakan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standart yang dikaji indikator ini bisa berupa  pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Indikatorpencapain hasil belajar berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan prilaku pada diri peserta didik. Jika serangkain indicator hasil belajar sudah nampak pada diri peserta didik maka target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
Maka dari itu kita sebagai calon guru dituntut untuk menguasai sekaligus dapat menerapkan nya pada setiap pembuatan silabus. Agar kita dapat mengetahui sampai dimana murid menyerap pelajaran yang kita sampaikan. Dari sinilah kami mencoba membahas tentang indicator dengan rumusan masalah sebagai berikut.

B. Rumusan Masalah
a)      Apa saja fungsi dan rumusan indicator ?
b)      Apa saja kata-kata oprasional yang dapat digunakan untuk indicator ?
c)      Bagaimana contoh pembuatan indicator ?











BABII
PEMBAHASAN

A. Fungsi Dan Rumusan Indicator
Indicator dalam pengembangan silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan prilaku yangakan dicapai oleh peserta didik sehubungan dengan kegiatan beajar yang dilakuakan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standart yang dikaji indikator ini bisa berupa  pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Indikatorpencapain hasil belajar berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan prilaku pada diri peserta didik. Jika serangkain indicator hasil belajar sudah nampak pada diri peserta didik maka target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.

Merumuskan indicator keberhasilan
  1. indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respons yang dilakukan atau di tampilkan oleh peserta didik
  2. indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
  3. indikator dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam  penyusunan alat penilaian.










B. Daftar Kata-kata Oprasional Untuk Indicator
Berikut disajikan kata-kata oprasional yang dapat digunakan untuk indikator kompetensi baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotorik (moore, 2001: 92-94, rosyada, 2004: 140-142).

No
  Aspek
   Kompetensi
                    Indikator kompetensi
01
kognitif
Knowledge
(pengetahuan)



Comprehension
(pemahaman)




Application
(penerapan)


Analysis
(analisis)
Synthesis
(sintesis)

Evaluation
(evaluasi)
- menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mencocokkan, memberi nama, memberi label, melukiskan.
- menerjemahkan, mengubah, mengeneralisasi, menguraikan, menulis kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
- mengoprasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan , menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
- menguraikan, membagi- bagi, memilih dan membedakan.
- merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, merencanakan.
- mengkritisi, menafsirkan, mengadili dan memberikan evaluasi
02
Afektif
Receiving
(penerimaan)
Responding
(menanggapi)

Valuing
(penanaman nilai)

Organization
(pengorganisasian)

Characterization
(karakterisasi)
- mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya dan mengalokasikan.
- konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan dan menanggapi.
- menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan dan melakuakan.
- memverifikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan dan nmempengaruhi.
- menggunakan nilai-nilai sebagai pndangan hidup, mempertahankan nilai- nilai yang sudah diyakini.
03
Psychomotor
(gerak jiwa)
Observing
(pengamatan)


Imitation
(peniruan)


Practicing
(pembiasaan)

Adapting
(penyesuaian)
- mengamati proses, memberi perhatian pada tahap- tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
- melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model.
- membiasakan prilaku yang sudah dibentuknya, mengotrol kebiasaan agar tetap konsisten.
- menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model 










C. Contoh Pembuatan Indikator
Dari tabel diatas guru bisa mengidentifikasi kata- kata oprasional untuk mengisi indikator yang sesuai dengan karakteristi peserta didik, kebutuhan derah, dan kondisi satuan pendidikan masing- masing. Setelah indikator kompetensi dari kompetensi dasar dasar yang akan diajarkan telah diidentifikasi, selanjutnya dikembangkan dalam kalimat indikator yang merupakan karakteristik kompetensi dasar, sebagai berikut.
Standart kompetensi   : 1. makanan dan minuman halal
Kompetensi dasar     : 1.1  menjelaskan tentang ketentuan makanan dan minuman                                                                    yang halal
Indikator kompetensi  :  1.1.1   menyebutkan makanan dan minuman yang halal.
1.1.2        mendefinisikan makanan dan minuman yang halal.
1.1.3        Membedakan makana dan minuman yang halal.


















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

a)      Rumusan Indicator Keberhasilan :
·         indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respons yang dilakukan atau di tampilkan oleh peserta didik
·         indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
·         indikator dirunuskan dalam kata kerja oprasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam  penyusunan alat penilaian.

b)      Kata- kata Oprasional
kata-kata oprasional yang dapat digunakan untuk indikator kompetensi secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
a)      Kognitif        : Knowledge (pengetahuan), Comprehension (pemahaman),  Application (penerapan), Analysis (analisis), Synthesis (sintesis), Evaluation (evaluasi).
b)      Afektif          : Receiving (penerimaan), Responding (menanggapi), Valuing (penanaman nilai), Organization (pengorganisasian), Characterization (karakterisasi).
c)      Psikomotorik: Observing (pengamatan), Imitation (peniruan),  Practicing (pembiasaan), Adapting (penyesuaian)

c)      Contoh Pembuatan Indikator
Standart kompetensi   : 1. makanan dan minuman halal
Kompetensi dasar     : 1.1  menjelaskan tentang ketentuan makanan dan minuman yang halal
Indikator kompetensi  :  1.1.1   menyebutkan makanan dan minuman yang halal.
1.1.2        mendefinisikan makanan dan minuman yang halal.
1.1.3        Membedakan makanan dan minuman yang halal.



 





DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa. Prof. Dr. H. M.Pd.I, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (kemandirian guru dan kepala sekolah). Jakarta, Bumi Aksara, 2009
E. Mulyasa. Prof. Dr. H. M.Pd.I, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (suatu panduan praktis), Bandung, PT Remaja Rusda Karya, 2010



 

No comments:

Post a Comment