Daftar Menu

Loading...

Monday 31 December 2012

MATERI PAI

PERKEMBANGAN ISLAM di DUNIA
  1. Agama Islam di Asia
Perlu diketahui bahwa Pakistan merupakan Negara yang memisahkan diri dari India. Pada Abad ke- 13 s/d 15 agama Islam berkembang dengan pesat di India, dengan bukti adanya kerajaan-kerajaan Islam di India dan bangunan-bangunan tempat ibadah.
Pada waktu kritis Kerajaan Moghul, para pedagang Belanda, Prancis, Inggeris dan Portugis masuk India. Kemudian pada perkembangan selanjutnya India resmi dijajah Inggeris. Pada tahun 1947, Inggeris memberi kemerdekaan kepada India dan sekaligus berakhirnya kejayaan Islam di India. Pada tahun itu juga umat Islam kemudian mendirikan negara baru yang terpisah dari India, yaitu Pakistan. Arti penting negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam terutama disebabkan dua hal. Pertama, perjuangan politiknya berlangsung pada waktu yang sama dengan perjuangan orang Hindu di India. Perjuangan itu bertujuan untuk mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam.
Kedua, Pakistan berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual muslim berkaliber international.islam di Pakistan dapat berkembang dengan pesat sehingga Pakistan merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar kedua di dunia. Bahkan hukum Islam telah diperlakukan di Pakistan. Sayid Qutub, tokoh Ihkwanul Muslim Mesir, pernah mengatakan bahwa kini telah muncul dua kekuatan besar Islam, yakni Indonesia (Asia Tenggara) dan Pakistan (Asia Selatan). Kekuatan militer negara Pakistan ini juga diperhitungkan oleh dunia dengan adanya dugaan bahwa negara Pakistan mempunyai kemampuan persenjataan nuklir. Bahkan, Amerika menilai Pakistan, sebagai negara ”Bom Islaam” (Islamic Bomb).
Ide tentang pembentukan negara tersendiri bagi Umat Islam, bermula dari Sayid Ahmad Khan, kemudian dicetuskan oleh Muhammad Iqbal dan akhirnya direlisasi oleh Muhammad Ali Jinnah. Pada tahun 1947 Inggis menyerahkan kedaulatan kepada dua Dewan konstitusi, yaitu tanggal 14 Agustus 1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India. Sejak itulah Pakistan lahir sebagai negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat sebagai gubernur jendral dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin besar.
Sejak berdirinya negara Pakistan, umat Islam mencoba menerapkan konsep Islam sebenarnya negara Islam itu. Persoalan itu merupakan bahan polemik yang berkepanjangan di pemerintahan diajukan oleh Majelis Nasional dengan berpedoman kepada Rancangan Undang-Undang hasil sidang Liga muslim pada bulan Maret 1940, yaitu harus sesuai dengan Al-Qur’an dan hadist.
Sistem pemerintahan yang dirumuskan Liga Muslim tahun 1940 itu disahkan menjadi konstitusi tahun 1956. Dalam konstitusi itu negara bernama”Republik Islam Pakistan”. Konstitusi ini kemudian ditinjau kembali sehingga lahir konstitusi tahun 1962, yang cara Iantara lain menghilangkan kata ”Islam” dan sebagai imbalannya mendirikan dua lembaga, yaitu Dewan Penasihat Ideologi Islam dan Lembaga Penelitian Islam. Hal ini terjadi

2. Agama Islam di India
Sebelum agama Islam lahir di Arab, antara bangsa arab dengan bangsa India sudah saling mengenal. Dengan bukti adanya peninggalan pedang Arab yang disebut”Saif Muhannad” artinya pedang yang di tempa secara India. Kemudian adanya perkataan ” Handasah” yang artinya ilmu ukur yang diambil dari kata ”Hindu”.
Setelah agama islam lahir yang mengenalkan islam keIndia adalah Khalifah Umar bin Khattab
  1. Pada tahun 16 H (636 M) Khalifah Umar mengirimkan pasukan ke Persia di bawah pimpinan Saad bin Abi Waqas. Beliau berjuang selama 16 tahun, akhirnya dapat menguasai seluruh Persi kemudian diperluas ke Khurasan kemudian diteruskan ke India.
  2. Pada masa Khalifah Usman, dikirim lah Hakim bin Jabalah ke India, untuk menjelajahi mengenal negeri India yang luas itu.
  3. Pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib, tahun 38 H (659 M) Al Harrits Murrah Al Abdi ke India untuk mengyelidiki jalan-jalan India, ilmu pengetahuan dan adat istiadat India.
Masuknya Islam di India dilakukan Khalifah arrasydin dengan cara damai. Tetspi masuknya Islam ke India dilakukan oleh bani Umayah dengan jalan lain. Pasukan Islam masuk ke India di mulai pada zaman pemerintahan Umayah yang berpusat di Damaskus.
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa agama Islam masuk ke India pada abad ke-7. kemudian agama Islam dapat berkembang dengan pesatnya di India, dan pedagang-pedagang Islam India atau Gujarat yang membawa Islam ke negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaka, Singapura, dan sebagainya
Bukti berkembangnya Islam di India dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam serta peninggalannya.
Kerajaan-kerajaan Islam di India.

1.Kerajaan Sabaktakin
Kerajaan ini berdiri di Ghazwah wilayah Afganistan di bawah pimpinan Sabaktakin. Beliau mengembangkan agama Islam dan ilmu pengetahuan.

2.Kerajaan Ghazi
Kerajaan Ghazi didirikan oleh Aliudin Hudain bin Husain (555 H / 1186 M), di Furoskoh, lereng gunung Afganistan. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Muhammad Abdul Muzafar bin husain Al Ghazi. Beliau memberi kemerdekaan orang-orang Hindu dan berbuat baik terhadap budak-budak.

3.Kerjaan Mameluk
Raja dari budak belian ini menyebarkan agama Islam di India. Beliau mendirikan masjid raya di Delhi yang diberi nama ”Jami” dan menara yang tinggi dengan nama ”Qhutub Manar” sekarang menjadi objek wisata

4. Kerajaan keturunan Kilji
Kerajaan ini berdiri setelah menaklukan Kerajaan Mameluk dan sultannya bernama Alaudin dari Afganistan. Beliau tidak lama memerintah, karena muncul kerajaan baru dari keturunan Taghlak dari Turki.

5. Kerjaan Taghlak
Kerajaan ini merupakan kerajaan terakhir di India sebelum datangnya bangsa Mongol. Diantara rajanya ialah Muhammad bin Taghlah dan Firus Syah. Setelah kerajaan Taghlak berdiri, kemudian berdirilah kerajaan Mongol Islam di India dengan raja-rajanya antara lain: Babur (1504-1530 M), Humayun (1530-1550 M), Akbar Agung (1556-1605 M), Jikangir (1605-1627 M) dan syah Jihan (1627-1657 M) yang mecapai puncak kejayaannya. Syah Jihan membangun ”Taj Mahal” di Agra sebagai penghormatannya kepada permaisurinya yang cantik dan dicintainya. Pembangunan Taj Mahal menelan waktu selama 22 tahun dengan tenaga 20.000 orang
Jadi, di India pernah menjadi kejayaan Islam. Meskipun begitu, hingga sekarang umat Islam di India berposisi sebagai minoritas. Sejumlah khasanah Islam dikuasai umat Hindu dan dijadikan objek wisata. Umat Islam di India sekarang sekitar 100 juta jiwa yang berarti India negara ketiga terbesar yang berpenduduk muslim, setelah Indonesia dan Pakistan. Umat Islam di India nasibnya juga sama dengan dinegara-negara lain yang umat uslamnya minoritas, merka ditekan, ditindas penguasa ataupun umat non muslim (Hindu) yang minoritas. Sebagai contoh, penghancuran masjid Babri, Ayodhia, India pada bulan desember 1992. di Bombay terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap sekitar 100 ribu jiwa, oleh partai ekstremis hindu yang berkuasa. Ribuan bangunan bersejarah yang dibangun raja-raja Islam kini menjadi puing yang mengenaskan, kemudian dijadikan objek wisata oelh umat Hindu.
Perlu diketahui, bahwa di India pernah lahir para pemikir handal seperti, Muhammad Iqbal, Syah Waliullah, Muhammad Ali Jinnah, Sayyid Ahmad Khan, Abdul Kadir Azad dan Sayi Amer Ali.

3. Agama Islam Di Rusia
Agama Islam masuk ke Rusia pada waktu Dinasti Yuan yang berkuasa, kemudian bangkitlah kaum revolusioner muslim untuk menumbangkan dinasti Yuan (1279-1368 M). Setelah dinasti Yuan lalu diganti dengan dinasti Ming. Di bawah kekuasaan Ming, Islam menduduki jabatan penting antara lain, kemiliteran, keintelekan, dan administrasi pemerintahan. Bahkan, seorang muslim yang bernama Sang Yu Chuin menjabat sebagai penasehat agung Kaisar Ming yang pertama dan bernama Hung Yer.
Tatkala Dinasti Yuan masih berkuasa, Kaisar Barkah Khan memeluk Islam. Dengan Islamnya Barkah Khan maka suku Dzahabieh (kelompok orang mongol) banyak yang masuk Islam.
Pada tahun 1313-1340 M, suku Dzahabieh dipimpin oleh Uzbek Khan yang berusaha mengislamkan seluruh suku Dzahabieh. Kemudian beliau membuat strategi untuk menyebar luaskan Islam ke seluruh wilayah Rusia. Peninggalan Islam di Rusia antara lain, bangunan-bangunan tempat beribadah/masjid. Tetapi, keadaan di Rusia sekarang sudah lain karena pemerintahannya berpaham komunis sehingga benci dan ingin membinasakan Islam dari wilayah kekuasaan Rusia. Seperti yang dialami muslim Chechnya akhir-akhir ini akibat dari keganasan tentara komunis Rusia. Chechnya adalah negara kecil di kawsan kaukasus, Rusia yang berpenduduk 1,5 juta dan mayoritas beragama Islam. Presidennya yang bernama Dzhokar Dudayef adalah seorang muslim yang taat.
Sejak tanggal 11 Desember 1994, pasukan Rusia melakukan agresi besar-besaran terhadap Chechnya dan berhasil merebut istana keprisedenan Chechnya, yang merupakan perlawanan dan kemerdekaan Chechnya. Meskipun rumah-rumah mereka hancur, tetesan darah dan air mata tumpah di bumi Islam Chechnya, mereka tetap berjuang melanjutkan perjuangan terhadap komunis dan siap mati untuk agama Islam dan negaranya.

4. Agama Islam di Afganistan
Afganistan adalah negara Republik di Asia Tengah. Pada tahun 1991, Afganistan berpenduduk 16.922.000 dan 99 % beragama Islam. Bahasa tresminya adalah Pushu, ibukotanya Kabul dan mata uangnya Afgani.
Agama Islam masuk ke Afganistan, yaiti sejak masuknya Asim bin Umar Affamini pada masuk Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hamnbatan-hambnatan, dengan bukti penduduk Afganistna 99 % beragama Islam.
Agama Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka dan apabila hal ini terusik, maka mereka akan marah dan terus berjuang untuk mempertahankannya seperti yang kita lihat dalam perjuangan gerliyawan muslim mujahidin menentang pemerintah yang prokomunis. Terjadinya perang saudara di Afganistan disebabkan masuknya pengaruh Amerika dan Uni sofyet (komunis) ke Afganistan.
Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika Serikat da Uni Sofyet berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) sebagai perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam menilai bahwa pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam. Kemudian umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi Perjuangan Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” kemudian pada tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan Burhanudin Rabbani.
Uni Sofyet semakin marah melhat perkembangan Islam itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni Sofyet, Muhammad Daud menggantikan Zair. Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan diganti oelh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu,para ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki dan mewajibkan perang jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan mujahidin Afganistan. Kemudian pada tahun 1970 Uni Sofyet memasuki Afganistan dengan membawa presiden bonekanya, Babrak Kamal. Perbuatan itu mendapat kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke Pakistan. Perjuangan mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” denagn tujuan menegakkan kalimat Allah SWT. Memerdekakan negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdul Rabbani Rasul Saiyat.
Pada tahun 1987 peperangan memuncak, dengan bantuan senjata dari Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan Uni Sofyet menderita kerugian besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Sofyet menarik seluruh tentaranya dari Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawn pemerintah Najibullah (sejak 1987), karena para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut adalah kafir dan mati dalam peperangan melawan rezim adalah mati syahid. Ulama-ulama terkenal yang lahir di Afganistan, Ibnu Hibban Al-Basti (ulama Hadis dan Fiqih: 342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi (penulis buku sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme (abad 19) di Afganistan bernama Said Jamaluddin Al Afgani.

5. Agama Islam di RRC
Agama Islam masuk ke Wilayah Cina sekitar abad ke-10, yaitu langsung dari bangsa Arab dan para saudagar yang datang dari India. Agama Islam masuk ke Cina dengan melalui perdagangan darat dan laut yang disebut jalan sutera. Adapun pertama kali terjadinya penyebaran Islam di Cina yaitu pada masa Dinasti Tang.
Melalui pergaulan, perdagangan dan dengan pernikahan pedagang Arab dengan penduduk asli Cina, kemudian masuk Islamlah mereka. Orang-orang India yang mengembara ke Indonesia, Malaysia, kadang-kang singgah di Cina. Ketika singgah di cina mereka (orang-orang India) menyebarkan agama Islam kepada penduduk asli Cina, dan orang-orang yang memeluk Islam sudah banyak yang bertempat tinggal di Cina.
H. Muhammad You Nusi Maliangjie (68) adalah salah satu pemimpin Islam di cina yang pernah berkunjung ke Indonesia. Beliau Imam besar Chin Cheen The She (Mesjid Agung) di RRC Tengah, salah satu delapan masjid terbesar di Cina. Masjid tersebut dibangun 1300 tahun yang lalu perpaduan khasanah arsitektur Islam dan Cina dan mampu menampung 8000 jamaah.
Menurut you nusi, jumlah umat Islam di Cina sekarang sekitar 20 juta. Agama Islam di Cina dapat berkembang dengan pesat, meskipun negara itu menganut komunis. Jumlah muslim yang menunaikan Ibadah Haji tiap tahun selalu meningkat, dan pada tahun 1994 mencapai 2000 orang. Ada satu kendala yang dirasakan umat Islam dalam pengembangannya, yaitu sistem komunisme yang membolehkan rakyatnya berproganda anti agama.


6. Agama Islam di Negara-Negara ASEAN

a.Agama Islam di Indonesia
Mengenai perkembangan Islam di Indonesia kan dibahas khusus pada bab Perkembangan Islam di Indonesia. Karena itu, paa pembahasan kali ini, hanya kami tulis secara singkat. Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dibawa oleh pedagang Islam dari Arab, Gujarat dan Malabar. Cara menyiarkan Islam dengan damai tidak dengan kekerasan atau paksaan. Adapun daerah-daerah yang mula-mula dimasuki Islam ialah Sumatera bagian Utara, sumatera Barat dan Jawa Tengah.
Perkembangan Islam di Sumatera dapat pesat setelah kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran, terutama di Samudera Pasai. Dari Samudera Pasai Islam berkembang ke Malaka, Minangkabau, Riau, Tapanuli dan lain-lainnya.
Agama Islam masuk ke Jawa pada masa pemerintahan Ratu Sima (674 M) dan Islam dapat berkembang dengan pesatnya setelah kerajaan Hindu di Majapahit mengalami kemerosotan. Adapaun yang sanagt berperan dan berjasa menyiarkan agama Islam ke seleruh pelosok Jawa ialah Wali Songo.
Sedangkan perkembangan agama Islam di Sulawesi tidak sepesat seperti di Sumatera dan Jawa, karena adanya pertentangan Islam dengan kerajaan yang belum Islam demi kepentingan politik.
Adapun perkembangan Islam di Kalimantan sangat pesat, sejak Sultan Suryanullah tahun 1550 M. Demak mengirimkan para penghulu untuk mengajar agama Islam kepada masyarakat Kalimantan. Agama Islam berkembang di Kutai ± tahun 157 M, di Brunei sejak abad Ke-15, di Kalimantan Barat sejak tahun 1550 M , dan kepada suku Dayak tahun 1677 M. Bersamaan dengan berkembangnya agama Islam maka berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia antara lain di Demak, Pajang, Mataram, Banten, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
Agama Islam di Indonesia dapat berkembang dengan baik dan pesat. Hal itu terbukti sekitar 88 % (1985) penduduk menganut agama Islam, kemudian tempat-tempat ibadah banyak dibangun disetiap kota-kota, desa dan lain sebagainya. Tempat-tempat pengajian, tempat-tempat TPA atau Taman Pendidikan Al-qur’an hampir di setiap kampung ada. Disamping itu, pada hari raya Idul Fitri, hari raya Qurban kita dapat menyaksikan orang Islam berduyun-duyun ke lapangan untuk shalat. Juga dalam pembagian zakat fitrah, penyembelihan hewan kurban dan pelaksanaan ibadah haji, yang tiap tahun calon jamaah haji Indonesia selalu bertambah dan untuk tahun 1995 calon haji (yang mendaftar) samapai 240.000 orang sehingga melebihi kuota.
Maraknya jilbab di sekolah-sekolah dan kampus-kampus perguruan tinggi, maraknya gerakan dakwah kampus, lahirnya organisasi remaja masjid, pesantren-pesantren kilat pada masa liburan sekolah, lahirnya ICMI, Bank Muamalat, Asuransi Islam dan sebagainya. Semua itu, menunjukan bahwa agama Islam dapat berkembang baik di Indonesia.

b. Agama Islam di Singapura
Perkembangan Islam di singapura boleh dikatakan tidak ada hambatan, baik dari segi politik maupun birokratis. Muslim di Singapura ± 15 % dari jumlah penduduk, yaitu ± 476.000 orang Islam. Sebagai temapt pusat kegiatan Islam ada ± 80 masjid yang ada di sana. Pada tanggal 1 Juli 1968, dibentuklah MUIS (majelis Ulama Islam Singapura) yang mempunyai tanggung jawab atas aktivitas keagamaan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, kemasyarakatan dan kebudayaan Islam.

c.Agama Islam di Thailand
Agama Islam masuk ke Thailand dengan melalui Kerajaan Pasai (Aceh). Ketika Kerajaan Pasai ditaklukan Thailand, raja Zainal Abidin dan orang-orang Islam banyak yang ditawan. Setelah mereka membayar tebusan mereka dikeluarkan dari tawanan, dan para tawanan tersebut ada yang pulang dan ada juga yang menetapa di Thailand, sehingga mereka menyebarkan agama Islam.
Ketika raja Thailand menekan Sultan Muzaffar Syah (1424-1444) dari Malak agar tetap tuduk kepada Thailand dengan membayar upeti sebanyak 40 tahil emas per tahun ditolaknya, kemudian Raja Pra Chan Wadi menyerang Malaka, tetapi penyerangan tersebut gagal. Pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah (1444-1477) tentara Thailand di Pahang dapat dibersihkan. Wakil Raja Thailand yang bernama Dewa Sure dapat ditahan, tetapi beliau diperlakukan dengan baik. Bahkan, puterinya diambil istri oleh Mansyur Syah untuk menghilangkan permusuhan antara Thailand dengan Malaka. Pada akhir-akhir ini, muslim Pattani cukup lama mendapat tekanan dan penindasan dari rezim Bangkok yang memeluk Budha

d. Agama Islam di Filipina
Berdasarkan catatan Kapten Tomas Forst tahun 1775 M, ada orang Arab yang mula-mula masuk pulau Mindanau (Filiphina) adalah Mubalig yang bernama Kebungsuan pada abad ke-15 M. Sedangkan yang menyebarkan agama Islam di pulau sulu ialah Sayid Abdul Aziz (Sidi Abdul Aziz) dari Jeddah. Ulama ini juga mengislamkan raja Malaka pertama yang semula beragama Hindu, yakni Permaisura diganti dengan Muhammad Syah. Kemudian yang disusun dengan mubalig Abu Bakar yang menyebarkan Islam ke Pulau Sulu, Pulau Luzon dan sebagainya.
Muslim di Filipina adalah minoritas dan nasib mereka sekarang sangat memprihatinkan. Seperti nasib muslim di Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, di situ umat Islam mendapat gangguan, tekanan bahkan pembasmian dari pihak-pihak yang memusuhinya. Hingga kini muslim Moro terus berjuang untuk memperoleh otonomi karena mereka selalu ditindas dan diperlakukan sebagai warga kelas dua oleh pemerintah Manila. Oleh karena itu, muslim Moro terus berjuang mempertahankan diri, agama dan identitas sebagai muslim.

e. Agama Islam di Malaysia (Malaka)
Sekitar abad ke-14 agama Islam masuk ke Malaysia dibawa oleh pedagang dari Arab, Persia, Gujarat dan Malabar. Disamping itu, ada seorang ulama bernama Sidi Abdul Aziz dari Jeddah yang mengislamkan pejabat pemerintah Malaka dan kemudian terbentuklah kerjaan Islam di Malaka dengan rajanya yang pertama Sultan Permaisura. Setelah beliau wafat diganti oleh Sultan Iskandar Syah dan penyiaran Islam bertambah maju, pada masa Sultan Mansyur Syah (1414-1477 M). Sultan suka menyambung tali persahabatan dengan kerajaan lain seperti Syam, Majapahit, dan Tiongkok.
Kejayaan Malaka dapat dibina lagi sedikit demi sedikit oleh Sultan Aludin Syah I, sebagai pengganti Muhammad Syah. Kemudian pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor (Semenanjung Malaka). Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang pertama dan negeri Johor makin nertambah ramai dengan datangnya para pedagang dan pendatang. Sampai sekarang perkembangan agama Islam di Malaysia makin bertambah maju dan pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkemabangan Islam di Malaysia, tidak ada hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992. kelantan adalah negara bagian yang dikuasai partai oposisi, yakni Partai Al-Islam se-Malaysia (PAS) yang berideologi Islam. Dalam pemilu 1990 mengalahkan UMNO dan PAS dipimpin oleh Nik Mat Nik Abdul Azis yang menjabat sebagai Menteri Besar Kelantan.

f. Agama Islam di Brunei Darussalam
Agama Islam di Brunei dapat berkembang dengan baik tanpa ada hambatan-hambatan. Bahkan, agama Islam di Brunei merupakan agama resmi negara. Untuk pengembangan agama Islam lebih lanjut telah didatangkan ulama-ulama dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Masjid-masjid banyak didirikan. Umat Islam di Brunei menikmati kehidupan yang benar-benar sejahtrera sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang damai).
Pendapatan perkapita negara ini termasuk tertinggi di dunia. Pendidikan dan perawatan kesehatan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah. Negara Brunei Darussalam merupakan negara termuda di Asia Tenggara (merdeka tahun 1984 dari Inggris). Penduduk Brunei Darussalam mayoritas beragama Islam.

B. Agama Islam Di Amerika

1. Masuknya Islam di Amerika
Islam masuk ke benua Amerika (kemungkinan) setelah runtuhnya Bani Umayah di Spanyol 1492 M, karena tidak tahan hidup di bawah tekanan Raja Ferdinand sehingga memilih mencari penghidupan di benua baru. Penulis lain menduga bahwa Islam masuk ke benua Amerika dilakukan oleh Colombus dalam pelayarannya dipandu oleh navigator dan ABK yang beragama Islam dari Andalusia atau Maroko, atau adanya pemukiman tawanan muslim sekitar abad 16 sampai dengan abad 18. memang harus diakui bahwa catatan resmi tentang hal ini belum didapatkan, namun orang-orang Afrika dan lain-lain (wilayah muslim) pada akhir abad 19 banyak bermigrasi ke Amerika dan Kanada dengan aneka ragam motif dan tujuan, lebih-lebih setelah Amerika tampil sebagai salah satu negara adidaya maka berdatanganlah mahasiswa-mahasiswa muslim tinggal disana untuk beberapa lama.

2. Perkembangan Islam di Amerika
Amerika merupakan negara demokrasi liberal sekaligus sekuler atau menganut prinsip pemisahan antara agama dan negara (sparation of church and state) namun sangat luas memberi kebebasan beragama bagi rakyatnya. Semula agama Islam dianggap agama para imigran Timur-Tengah atau Pakistan yang bertempat tinggal di beberapa kota. Kemudian semakin berkembang sehingga muncul suatu kekuatan Islam yang disebut “Black Moslem”. Black Nmoslem didirikan oleh Elijah Muhamad di Chicago. Sesuai dengan namanya Black Moslem mendapat banyak pengikut terutama dari orang-orang yang berkulit hitam. Black Moslem didukung oleh orang-orang berkulit hitam dan berjuang menuntut persamaan hak. Elijah Muhamad dalam organisasinya mengambil prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang tidak membedakan warna kulit.
Selama dalam pimpinannya perkembangan agama Islam semakin luas. Hal itu terbukti dengan banyaknya tokoh-tokoh yang masuk Islam, seperti Malcom seorang tokoh nasional Negro Amerika sebagai orator ulung dan Casius Clay bekas juara tinju kelas berat. Malcom setelah masuk Islam namanya diganti Al-Haji Malik Al-Sabah. Sedang Casius Clay berganti nama menjadi Muhamad Ali. Elijah berdakwah melalui media masa dengan menerbitkan majalah Muhammad Speak pada tahun 1960. ia mengajarkan bahwa tuhan itu ada pada diri pribadi “wallace fard”. Muhammad dan dirinya sebagai nabi Black Moslem. Ia meninggal tanggal 25 februari dan digantikan putranya yang bernama wallace Muhammad atau Warisudin Muhammad. Selama dalam kepemimpinan Warisudin, agama Islam bertambah maju tidak hanya dipeluk oleh kalangan orang-orang yang berkulit hitam, namun berkembang dalam kalangan masyarakat nasional Amerika. Ajaran yang disampaikannya ialah agama Islam bukan hanya untuk orang-orang berkulit hitam saja, tetapi untuk seluruh manusia apapun warna kulitnya. Ia juga mengadakan pembaruan dan meluruskan ajaran-ajaran yang kurang tepat, diantaranya
1. Pembenahan di bidang Akidah, ia menegaskan bahwa Fard Muhammad bukan Tuhan dan Elijah Muhammad bukan nabi, dia mantapkan dua kalimah syahadat kepada para pengikutnya.
2. Tata tertibdi dalam mesjid ia benahi, yang dulu didalamnya terdapat kursi-kursi sebagai pengaruh Kristen ditiadakan, juga puasa di bulan desember diganti secara bersama di bulan Ramadan.
Pada tahun 1976 Walaace Muhamad (Warisudin Muhamad) merubah nama Nation of Islam menjadi World Comunity of Islam in West. Perubahan nama itu dimaksudkan agar sasaran ajaran dan dakwa agama Islam lebih luas lagi jangkauannya. Pada tahun itu juga ia telah membentuk majelis imam (Council of Imam) terdiri atas enam orang yang mengkoordinir kegiatan-kegiatan keagamaan. Majalah Muhammad Speak diubah menjadi Bilalian News mengambil nama dari sahabat Bilal bin Rabah.
Tanggal 30 april 1980 organisasi World Comunity of Islam in West diganti namanya menjadi American Muslim Mission (AMM) agar lebih jelas misi organisasi tersebut sebagai dakwah. Di Chicago terdapat Islamic Institute yang berasal dari gereja yang sudah dibeli. Gedung tersebut lengkap dengan Mushola, ruang kuliah, aula, asrama, perpustakaan, ruang makan dan dapur sebagai proyek organisasi Konferensi Islam Internasional di Jeddah. Di Los Angeles terdapat Islamic Center sebagai pusat ceramah agama untuk umum, kuliah minggu pengajian anak-anak, kursus bahasa Arab dan lain sebagainya. Di Mansfield, Indianapolis Amerika terdapat suatu organisasi bernama Islamic Society of Nort of America (ISNA) yang telah memilki sebidang tanah seluas 100 hektar. Diatas tanah tersebut dibangun sebuah masjid yang dapat menampung 1000 jamaah lengkap dengan perpustakaan, ruang studi dan lain sebagainya.
ISNA mengkoordinir organisasi-organisasi mahasiswa seperti Muslim Student Asociation (MSA), organisasi dokter musli, dan sarjana muslim. MSA sudah memiliki kantor tempat penerbitan buku, yaitu MSA Islamic Book Service, studio rekaman, memproduksi film-film tv dan percetakan. Majalah yang diterbitkan bernama Al-Ijtihad (persatuan). Di California berdiri sebuah madrasah Al-Madina, madrasah ini pada tahun 1972 hanya memiliki 42 anak, namun pada tahun berikutnya bertambah menjadi 105 anak. Hal ini menunjukan perkembangan Islam disana cukup baik. Dalam madrasah Al-Madina diajarkan semua ilmu agama, bahasa Arab, amtematika dan Al Qur’an.

C. Agama Islam di Eropa
1. Islam masuk ke Eropa
Kaum muslimin memasuki benua Eropa ialah sejak adanya permintaan bantuan oleh Graf Yulian seorang bangsawan Gothia Barat yang berkuasa di Geuta Afrika Utara kepada gubernur Afrika Utara Musa bin Nushair agar membantu keluarga “Witiza” menghadapi tentara roderik yang memberontak merebut singgasan Witiza pada tahun 710 M.
Permintaan tersebut selanjutnya oleh Musa disampaikan kepada Khalifah Walid bin Abdul Malik di Damaskus, ternyata dikabulkan dengan pesan agar Musa berhati-hati. Maka sebagai penjagaan dikirim ekspedisi pertama berjumlah 200 orang dipimpin Tharif bin Malik yang mendarat di Tarifa. Keberhasilan Tharif meyakinkan Musa akan kesungguhan Graf Yulian, selanjutnya dikirm pasukan pilihan dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad seorang panglima yang gagah berani melalui kota tanger terus menyebrangi selat yang ganas, yang kini kita kenal dengan nama selat Giblaltar (Jabal Thariq) untuk mengabadikan nama Thariq. Pasukan tahriq mendarat di Spanyol pada tahun 91 H (710 M) tepat disaat konsentrasi pasukan Roderik ke wilayah Spanyol Utara guna memadamkan pemberontakan. Yang menarik dari pasukan Thariq adalah ketika semuanya telah mendarat, semua kapal dibakar habis dengan maksud agar tidak ada pasukan yang melarikan diri untuk mundur. Dihadapan pasukannya dengan berapi-api ia berkata :
“ Musuh di depanmu dan laut dibelakangmu, maka terserahlah mana yang menjadi pilihanmu”
Maka dengan mudah pasukan Thariq menguasai beberapa benteng. Dengan siasat demikian, maka tidak ada pilihan lain kecuali maju ke medan laga menghadapi musuh yang berlipat ganda jumlahnya. Pada pertempuran di Xeres Rodherik turut tewas yang berarti melapangkan jalan menuju sukses selanjutnya. Kota demi kota berhasil direbutnya, seperti Cordova, Malaga, Toledo ibukota Negeri Ghotia Barat.
Keberhasilan Thariq tersebut mendorong keinginan Musa bin Nushair untuk menyusulnya, dengan membawa tambahan pasukan sebanyak 10.000 orang dia datang ke Spanyol. Di Toledo keduanya bertemu, saat itu sempat terjadi perselisihan, namun dapat didamaikan oleh Khalifah. Keduanya selanjutnya bahu membahu melanjutkan memasuki kota Aragon, Castylia, Saragosa dan Barcelona hingga samapi ke pegunungan Pyrenia. Dalam waktu hanya 7 tahun hampir seluruh Andalusia sudah berada dalam genggaman kaum muslimin, kecuali Glacia.
Pada masa pemerintahan bani umayah di Damaskus, Andalusia dipimpin oleh Amir (gubernur) diantaranya oleh putra Musa sendiri, yaitu Abdul Aziz. Runtuhnya kebesaran Bani Umayah di Damaskus dengan berdirinya daulah bani Abbasyah di bawah pimpinan Abdul Abbas As Safaf (penumpah darah) yang berpusat di baghdad, yang menyebabkan seluruh keluarga Kerajaan Bani Umayyah ditumpas. Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayah, yaitu Abdur Rahman berhasil melarikan diri dan menyusup ke Spanyol. Di sana dia mendirikan Kerajaan Bani Umayah yang mampu bertahan sejak tahun 193-458 H (756-1065 M).
Kondisi masyarakat Spanyol sebelum Islam mereka memeluk agama khatolik, dan sesudah Islam tersebar luas tidak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam secara suka rela. Hubungan antar agama selama itu dapat berjalan dengan baik karena raja-raja Islam yang berkuasa memberi kebebasan untuk memeluk agamanya masing-masing. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika disana telah terjadi percampuran darah juga terdapat orang-orang yanng berbahasa Arab, beradat istiadat Arab, meskipun tetap memeluk agama nenek moyang mereka.
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol sungguh merupakan perantara sekaligus obor kebudayaan dan peradaban. Dimana ilmu pengetahuan kuno dan filsafat ditemukan kembali. Disamping itu, Spanyol menjadi pusat kebudayaan, karena banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari berbagai pelosok dunia berkumpul menuntut ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan Toledo. Di kota-kota tersebut banyak melahirkan ilmuwan terkemuka. Seperti Abdur Rabbi (sastrawan terkemuka), Ali ibn Hazn (penulis 400 jilid buku sejarah, agama, logika, adat istiadat), Al Khatib (ahli sejarah), Ibnu Khaldun (ahli filsafat yang terkenal dengan bukunya “muqaddimah”), Al Bakri dan Al Idrisi (ahli ilmu bumi), dan Ibnu Batuta adalah pengembara terkenal yang menjelajahi negeri-negeri Islam di dunia. Kemudian lahir pula seorang ahli filsafat yang lain, yakni Solomon bin Gabirol, Abu Bakar Muhammad, Ibnu Bajjah (ahli filsafat abad 12 pentafsir karya0karya Aristoteles), dan Ibnu Rusyd (ahli bintang, sekaligus seorang dokter dan ahli filsafat). Adapun sumbangan utama Ibnu Rusyd di bidang pengobatan ialah buku ensiklopedi dengan judul Al Kuliyat fit At Tibb, serta buku filsafat “Thahafut At Tahafut”.
Perlu pula diketahui bahwa peranan wanita-wanita muslim di Spanyol saat itu tidak hanya mengurus dapur mereka, tetapi mereka juga memberikan sumbangan besar di bidang kesustraan, seperti Nazhun, Zaynab, Hamda, Hafsah, Al-Kalayyah, Safia dan Marian dari Seville (adalah seorang guru terkenal). Penulis-penulis wanita dan dokter0dokter wanita, seperti Sysyah, Hasanah At Tamiyah dan Umm ul Ula serta masih banyak lagi. Pada abad 12 di Spanyol didirikan pabrik kertas pertama. Kenangan pertama dari peristiwa itu ialah kata “Rim” melalui kata “Ralyme” (perancis selatan) diambil dari bahasa Spanyol “ Risma” dari bahas Arab “Rizma” artinya bendel.
Berakhirnya kekuasaan Bani Umayah di Spanyol di bawah kekuasaan dibawah Khalifah Sulaiman, diganti oleh dinasti-dinasti Islam kecil, seperti Al-Murabithin, Al-Muhades (muwahidun) , dan kerajaan bani ahmar. Setelah delapan abad umat Islam menguasai Andalusia pada tahun 898 H (1492 M). Raja Abdullah menyerahkan kunci kota Granada kepada Ferdinand pemimpin kaum Salib, yang selanjutnya beliau menduduki istana Al Hambra, dimana sebelum itu Khalifah Abdullah bersedia menandatangani perjanjian yang terdiri atas 72 pasal, diantara isinya antara lain Ferdinand akan menjamin keselamatan jiwa keluarga Raja Bani Ahmar, demikian pula kehormatan dan kekayaan mereka. Dalam pada itu, kemerdekaan beragama pun akan dijamin terhadap kaum muslimin yang tinggal di Andalusia. Akan tetapi, di kemudian hari perjanjian tersebut diingkari oelh Ferdinand sendiri dan malah mendesak semua pasukan raja Abdullah untuk masuk Kristen, jka menolak diusir dan harta bendanya disita.
Pertumbuhan agam Islam di Eropa sekarang memang cukup sulit dibandingkan dengan berdakwah di Asia-Afrika, dimana masyarakatnya terlanjur sekuler,namun karena kegigihan para mubaligh berdakwah sehingga dalam perkembangannya agama Islam semakin baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Apalagi setelah Paulus Paulus II membuka dialog antar umat beragama, seperti yang dilakukan terhadap tokoh-tokoh muslim khususnya dari Indonesia dan pada masa hidupnya Paus Paulus II pernah mengundang Mneteri Agama RI untuk menjelaskan praktek kerukunan hidup beragama di tanah air.
Di Spanyol atau Andalusia pada tahun 1975 sekelompok pemuda masuk Islam, mereka mendirikan masyarakat muslim di Cordova. Kemudian pada tahun 1978 mereka dapat melaksanakan Shalat Idul Adha di Kathedtral (bekas masjid) setelah memohon izin Uskup Cordoba Monseigneur Infantes Floredo. Bahkan, walikota Tulio Anguila melaksanakan teori kerukunan beragama. Ia menawarkan umat Islam menggunakan taman kota dengan diberi kemah besar untuk melaksanakan shalat Idul Adha dan shalat berjamaah. Disana terdapat madrasah yang dikelola Dr. Umar Faruq Abdullah yng mengajar bahasa Arab, ilmu Al Qur’an, tafsir, fiqih, hadis dan lain sebagainya.
Di Belgia, berdiri pula gedung Islamic Center sebagai pusat kegiatan dakwah Islam. Jumlah umat Islam disana sekitar 150.000 orang. Pada tahun 1980 di Brussel diselanggarakan Mukhtamar Islam Eropa.
Di Austria, pada awala abad 15 H. Pada tahun 1979 dibuka Islamic Center di kota wina yang dapat menampung 30.000 jamaah, dilengkapi masjid jami’, perpustakaan Muslim’s Social Service, madrasah dan perumahan imam. Agama Islam diakui agama resmi setelah Kristen.
Di Belanda, tepatnya di kota Almelo telah dibangun sebuah masjid yang megah. Di kota ini pula telah dibentuk federasi organisasi Islam dipimpin Abdul Wahid Van Bomel (bangsa Belanda asli). Bomel memperjuangkan agar buruh-buruh muslim yang umumnya dari Asia Selatan dan Afrika supaya diberi kesempatan melakukan shalat lima waktu. Tanggal 14 oktober 1983 di kota Redderkerk dibangun sebuah masjid yang dapat menampung 500 jamaah dilengkapi ruang diskusi, ruang tamu, tempat wudhu, dan lain sebagainya.
Inggris, termasuk salah satu negara yang cukup bagus pengembangan Islamnya. Hal ini didukung dengan kepeloporannya dalam pemindahan Universitas Islam Toledo di Spanyol ke Inggris. Sejak itu Inggris mempunyai Universitas Cambridge dan Oxford. Mozarabes salah satu tokoh yang amat berjasa dan aktif dalam penyebaran ilmu pengetahuan agama Islam. Ia mengganti namanya menjadi Petrus Al Ponsi, dan beliau menjadi dokter istana Raja Henry I. Pengembangan Islam dilakukan tiap hari libur, seperti hari Sabtu dan Ahad baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa organisasi Islam yang ada di Inggris.
1. The Islamic Council of Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi sebagai pengawas kebudayaan Eropa.
2. The Union of Moslem Organization( Persatuan Organisasi Islam Inggris)
3. The Asociation of British Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris)
4. Islamic Fondation dan Moslem Institute. Keduanya bergerak di bidang penelitian, beranggotakan orang-orang Inggris dan imigran
Di pusat kota London dibangun Central Mosque (Masjid Agung) yang selesai pembangunannya pada tahun 1977 terletak di Regents park, dan mampu menampung 4000 jamaah, dilengkapi perpustakaan dan ruang administrasi serta kegiatan sosial. Disamping itu, orang-orang Islam Inggris juga membeli sebuah gereja seharga 85.000 poundsterling di pusat kota London yang akan dijadikan pusat pendidikan ilmu agama Islam. Pemeluk agama Islam disini selain bangsa Inggris sendiri juga imigran Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia dan lain-lain yang jumlahnya ± 1 ½ juta orang (menurut catatan The Union of Moslem Organization), dan disini agama Islam merupakan agama nomor dua setelah Kristen. Al Qur’an pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Robert Katton yang ditejemahkan ke dalam bahasa latin. Kemudian kamus Arab-Inggris pertama disusun sarjana Inggris E.W.Lanes. juga dinegeri Pangeran Charles ini muncul pada tahun 1985 seorang walikota muslim yang Muhammad Ajeeb di stradford Inggris. Dan sejak itu, masyarakat muslim dan mahasiswa Universitas Oxford mendirikan “Pusat Kajian Islam”.
Roma merupakan negeri pusat agama Katolik, disana berdiri ± 917 gereja khatolik, protestan, ortodhox, yunani maupun synagoge. Perkembangan Islam dinegeri itu tidak seperti negara-negara Eropa lainnya. Meskipun demikian, sejak tahun 1984 umat Islam berhasil meletakkan batu pertama pembangunan masjid di taman Morst Antene di Pariali, yakni suatu daerah yang tertib di roma. Selama ini umat Islam di Italia baru memiliki mesjid di kota Catania Sicilia, dan pertengahan tahun 1995 mesjid bantuan Arab Saudi itu telah diresmikan pemakaiannya. Jumlah umat Islam di Roma sekitar 30.000 orang, sedang di Italia (selain Roma) berjumlah 29.000 jamaah.

D. Agama Islam di Australia
1. Islam masuk ke Australia
Islam masuk ke Australia pada abad 19 M, dibawa oleh para pengembara dari Afganistan yang setiap melakukan perjalanan hanya berbekal tikar untuk shalat. Para pengembara Afganistan tersebut lama-lama mampu mendirikan masjid di Broken Hill dan New South Wales dari bahan kayu, selanjutnya ke Perth ibukota Australia Barat dan Adelaide ibukota Australia Tengah. Tahun 1924 pendatang dari Albania sebagai petani tembakau di Australia Utara meningkatkan perkembangan Islam disini. Kemudian sesudah berakhir perang dunia II orang-orang Yugoslavia yang belajar di Australia Tengah dipimpin Imam Ahmad Saka lebih menggiatkan pembangunan masjid-masjid di Adelaide sebagai pusat aktivitas keagamaan. Menurut catatan statistik tahun 1975 Australia berpenduduk 13.130.000 orang yang 1 % nya (132.000) beragama Islam.
  1. Perkembangan Islam di Australia
a. Pembangunan Masjid
1) Pada abad 20 M perkembangan masjid-masjid di Austrlia cukup menggembirakan, karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri, seperti Brisbone tahun 1907 didirikan mesjid yang indah oleh arsitek sharif Abosi dan Ismeth Abidin.
2) Tahun 1967 di Quesland didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center dibawah pimpinan Fethi Seit Mecca
3) Tahun 1970 di Mareeba diresmikan masjid yang mampu menampung 300 jamaah dengan imam Haji Abdul Lathif.
4) Di kota Sarrey Hill dibangun Masjid Raya Faisal bantuan Saudi Arabia
5) Di Sidney dibangun masjid dengan biaya 900.000 dollas AS.
b. Tempat Pendidikan
Di Brisbone didirikan “Quesland Islamic Society” untuk menyadarkan anak-anak muslim mendirikan shalat dan meningkatkan silaturahmi. Pelajarnya berasal dari Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika, Lebanon dan Australia sendiri. Kemudian di Goulbourn didirikan “Goulbourn College of Advanced Education” yakni pendidikan guru yang telah melahirkan sarjana muda, sarjana lengkap master. Tokoh Goulbourn College antara lain Dr. El-Erian (pelarian dari Mesir ketika Gamal Abdul Nasser berkuasa).
c. Organisasi Islam
1) Australian Federation of Islamic Councils (AFIC) adalah himpunan dewan-dewan Islam Australia berpusat di Sydney
2) Federation of Islamic Societies adalah Himpunan masyarakat muslim, terdiri atas 35 organisasi masyarakat muslim lokal dan 9 dewan Islam negara-negara bagian.
3) Moslem Student Asociation adalah himpunan mahasiswa muslim yang menerbitkan majalah “Al-Manaar” berbahasa Arab, Australia dan Mimaret (berbahasa Inggris)
4) Moslem Women’s Center (pusat wanita Islam) yang bertujuan memberikan pelajaran keislaman dan pelajaran bahasa Inggris bagi kaum muslimin yang baru datang ke Australia sedang bahasa Inggrisnya kurang lancar.

E. Agama Islam di Afrika
1. Islam masuk ke Afrika
Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar bin Khattab, waktu Amru bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas penyebaran Islam ke Mesir lantaran dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita akibat ditindas oleh penguasa Romawi dibawah Raja Muqauqis. Sehingga mereka sangat memerlukan uluran tangan untuk membebaskannya dari ketertindasan itu. Muqauqis sesungguhnya tertarik hendak masuk Islam setelah menerima surat dari Rasulullah SAW. Namun, karena lebih mencintai tahtanya maka sebagai tanda simpatinya beliau kirimkan hadiah kepada Rasulullah SAW.
Selain alasan diatas Amru bin Ash memandang bahwa Mesir dilihat dari kacamata militer maupun perdagangan letaknya sangat strategis, tanahnya subur karena terdapat sungai Nil sebagai sumber makanan. Maka dengan restu Khalifah Umar bin Khattab dia membebaskan Mesir dari kekuasaan Romawi pada tahun 19 H (640 M) hingga sekarang. Dia hanya membawa 400 orang pasukan karena sebagian besar diantaranya tersebar di Persia dan Syria. Berkat siasat yang baik serta dukungan masyarakat yang dibebaskannya maka ia berhasil memenangkan berbagai peperangan. Mula-mula memasuki kota Al-Arisy dan dikota ini tidak ada perlawanan, baru setelah memasuki Al-Farma yang merupakan pintu gerbang memasuki Mesir mendapat perlawanan, oleh Amru bin Ash kota itu dikepung selama 1 bulan. Setelah Al-Farma jatuh, menyusul pula kota Bilbis, Tendonius, Ainu Syam hingga benteng Babil (istana lilin) yang merupakan pusat pemerintahan Muqauqis. Pada saat hendak menyerbu Babil yang dipertahankan mati-matian oleh pasukan Muqauqis itu, datang bala bantuan 4.000 orang pasukan lagi dipimpin empat panglima kenamaan, yaitu Zubair bin Awwam, Mekdad bin Aswad, Ubadah bin Samit dan Mukhollad sehingga menambah kekuatan pasukan muslim yang merasa cukup kesulitan untuk menyerbu karena benteng itu dikelilingi sungai. Akhirnya, pada tahun 22 H (642 M) pasukan Muqauqis bersedia mengadakan perdamaian dengan Amru bi Ash yang menandai berakhirnya kekuasaan Romawi di Mesir.

2. Perkembangan Islam di Afrika
Pemabahasan mengenai masuk dan berkembangnya Islam di Afrika mencakup beberapa wilayah negara yaitu Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, Nigeria, Mali, Pantai Gading, Sudan, Ethiopia, Kenya, Zambia dan lain-laannya. Namun yang akan dibahas kali ini hanya sebagiannya saja.

a. Mesir
Mesir adalah kawasan Afrika pertama yang menerima masuknya Islam di benua ini, penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dimana sekitar tigs jutanya beragama Kristen selebihnya beragama Islam. Bahkan, di kota Iskandariyah hingga kini masih terjaga segala macam kebesaran umat Nasrani Orthodox tanpa diganggu keberadaannya oleh umat Islam. Di Mesir terdapat delapan universitas diantara yang termashyur ke seluruh dunia ialah Al-Azhar di Kairo yang didirikan oleh Bani Fathimiyah pada tahun 972 M. Disana banyak mahasiswa-mahasiswa yang belajar dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia yang kebanyakan mendapat beasiswa untuk belajar ilmu agama maupun pendidikan umum seperti kedokteran, tekhnik dan lain-lainnya.
Sementara itu, perluasan pengaruh Islam di kawasan Tunisia telah terjadi sejak pemerintahan Khalifah Usman bin Affan tahun 23-35 H (644-656 M) oleh Panglima Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah dengan menghancurkan tentara Romawi yang telah jatuh reputasinya. Sehingga pasukan Abdullah bin sa’ad dengan mudah menguasainya. Sedang masuknya Islam ke Maghribil Aqsha atau Afrika Utara sesudah berdirnya daulah Bani Umayah dibawah pimpinan Khalifah Walid bin Abdul Malik, yang memberikan tugas tersebut kepada Panglima Musa bin Nushair yang akhirnya ditunjuk sebagai gubernur wilayah itu.

b. Libya
Negeri Mouamar Ghadafi ini merupakan kawasan terpanas di Timur Tengah, dengan luas 1.795.540 km berpenduduk ± 3 juta jiwa terdiri dari bangsa Arab, Barbar serta Palestina hampir seluruhnya beragama Islam. Rakyat hidup dari sektor pertanian, dan setelah ditemukan sumur-sumur minyak berkualitas tinggi sebagian penduduknya menjadi tenaga kerja dalam industri ini, selebihnya mengandalkan tenaga-tenaga asing.

c. Nigeria
Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk negara yang kaya minyak yang diekspor ke Amerika Serikat terbesar kedua setelah Saudi Arabia. Penduduknya terdiri atas macam-macam suku bangsa berjumlah ± 90 juta dan 75 % beragama Islam selebihnya Kristen maupun Animisme. Negeri-negeri yang menikmati pengaruh Islam di kawasan Afrika dan hingga kini penduduknya mayoritas beragama Islam antara lain Maroko, Sudan, Al-Jazair, dan Ethiopia.

Saturday 8 December 2012

Friday 23 November 2012



PENELITIAN KOLEKTIF

Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Tingkat Prestasi Belajar Siswa Di MTS Mambaussholihin Suci  manyar Gresik


DOSEN PENGAMPU : MOH. ISMAIL, M.Pd





 














Oleh:

KELOMPOK I

AHMAD LUTFI IRWANI
AHMAD SYARIFUDIN
AGUS SUBAKIR
AHMAD MUWAFIQ
AHMAD ZULFIKAR KAMAL


FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT KEISLAMAN ABDULLAH FAQIH (INKAFA)
SUCI MANYAR GRESIK
2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Education is the process by which the individual is taugh loyalty and conformity by which the human mind is disciplined and developed ( Pendidikan adalah proses yang mana seseorang diajar bersikap setia dan taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan).[1]
            Pernyataan tersebut merupakan salah satu konsep pendidikan yang menekankan betapa  penting dan kuatnya peranan pendidikan dalam pembinaan manusia. Artinya pendidikan sebagai suatu kegiatan pembinaan sikap dan mental yang akan menentukan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu untuk melestarikan bentuk tingkah laku tersebut seorang pendidik harus mempertahankannya dengan salah satu alat pendidikan yaitu kedisiplinan.
            Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi  sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
            Pendidikan bagi bangsa yang sedang berkembang seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntunan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif, dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita, sesuai dengan tujuan nasional seperti dalam alinea ke-IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.[2]
            Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, di mana iman dan taqwa kepada Allah SWT menjadi sumber motivasi kehidupan segala bidang.
            Ki Hajar Dewantoro dalam Kongres Taman Siswa yang pertama tahun 1930 menjelaskan, bahwa pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak, yang tidak dipisahkan agar dapat menguraikan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya.[3]
            Pendidikan pada hakikatnya sesuatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus.[4]
            Oleh karena itu pendidikan dipandang salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan.
            Mengingat sangat pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Sekolah sebagai lembaga  formal merupakan tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah membina generasi muda yang dilaksnakan oleh pemerintah dan masyarakat.
             Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktifitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum, yakni:
a.    Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki dan memperdalam/memperluas tingkah laku anak/peserta didik yang dibawa dari keluarga serta membantu mengembangkan bakat.
b.    Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar:
1.      Peserta didik dapat bergaul dengan  guru, karyawan, dengan temannya sendiri dan masyarakat sekitar.
2.      Peserta didik belajar taat kepada peraturan atau tahu disiplin.
3.      Mempersiapkan peserta didik terjun ke masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku[5]
Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Disiplin adalah kunci sukses dan keberhasilan. Dengan disiplin seseorang menjadi yakin bahwa disiplin akan membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakannya. Setelah berprilaku disiplin, seseorang akan dapat merasakan bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya manis.[6] Dari pernyataan tersebut  dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin memberikan manfaat yang besar dalam diri seseorang.
Ajaran Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk menerapkan disiplin dalam berbagai aspek kehidupan, baik ibadah, belajar dan kegiatan lainnya sebagaimana dalam menjalankan fardhu 'ain didalam Islam yang berupa sholat lima waktu, puasa Ramadhan dan lain-lain semua itu sungguh merupakan suatu latihan atau  yang sangat berarti untuk disiplin diri sendiri ( self discipline).[7]
Perintah untuk disiplin secara implisit tertulis didalam firman Allah Surat An-Nisa' ayat 103:
#sŒÎ*sù ÞOçFøŠŸÒs% no4qn=¢Á9$# (#rãà2øŒ$$sù ©!$# $VJ»uŠÏ% #YŠqãèè%ur 4n?tãur öNà6Î/qãZã_ 4 #sŒÎ*sù öNçGYtRù'yJôÛ$# (#qßJŠÏ%r'sù no4qn=¢Á9$# 4 ¨bÎ) no4qn=¢Á9$# ôMtR%x. n?tã šúüÏZÏB÷sßJø9$# $Y7»tFÏ. $Y?qè%öq¨B (النساء: 103)
" Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring, kemudian apabila kamu terasa aman maka dirikanlah shalat itu ( sebagimana biasa ) sesungguhnya shalat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang yang beriman." (Q.S.An-Nisa: 103)[8]

Sepintas bila kita mendengar kata disiplin maka yang selalu terbayang usaha untuk menyekat, mengawal dan menahan. Padahal tidak demikian, sebab disiplin bermakna melatih, mendidik dan mengatur atau hidup teratur. Artinya kata disiplin itu tidak terkandung makna sekatan, tetapi juga  dan latihan.[9] Untuk itulah kedisiplinan sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan suatu kehidupan yang teratur dan meningkatkan prestasi dalam belajar karena sifatnya yang mengatur dan mendidik. Dari kebanyakan orang-orang sukses rasanya tidak ada diantara mereka yang tidak berdisiplin, kedisiplinan yang tertanam dalam setiap kegiatan mereka membawa kesuksesan.
Sebagaimana uraian di atas, peneliti mengamati bahwa apabila tata tertib atau peraturan dijalankan dengan baik oleh semua unsur  (guru, murid, kepala sekolah, pegawai dan lain-lain) maka akan dapat memberikan pengaruh positif pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian adalah Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Tingkat Prestasi Belajar Siswa Di MTS Mambaussholihin Suci manyar Gresik

1.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian latar belakang dalam penelitian pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar maka rumusan masalah yang peneliti fokuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kedisiplinan siswa terhadap tingkat prestasi belajar di MTS Mambaussholihin Suci manyar Gresik
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kedisiplinan siswa terhadap tingkat prestasi belajar di MTs. Mambaussolihin Suci Manyar Gresik.
  2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kepedulian guru  terhadap perilaku belajar siswa
1.4. Manfaat Penelitian
1.    Sebagai informasi penting bagi guru tentang pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar di MTS maambaussholihin suci manyar gresik.
2.    Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan tercapainya tujuan pendidikan.
3.    Sebagai dokumentasi bagi peneliti lain dalam rangka mengadakan penelitian lebih lanjut.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1KEDISIPLINAN SISWA
2.1.1. Pengertian Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang mendapat awalan ke dan akhiran –an menurut kamus besar Bahasa Indonesia disiplin mempunyai arti ketaatan dan kepatuhan pada aturan, tata tertib dan lain sebagainya.[1]
Secara istilah disiplin oleh beberapa pakar diartikan sebagai berikut:
a. Keith Davis dalam Drs. R.A. Santoso Sastropoetra mengemukakan: Disiplin diartikan sebagai pengawasan terhadap diri pribadi untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui atau diterima sebagai tanggung jawab.[2]
b. Julie Andrews dalam Shelia Ellison and Barbara An Barnet Ph.D  berpendapat bahwa “Discipline is a form of life training that, once experienced and when practiced, develops an individual’s ability to control themselves”.[3] (Disiplin adalah suatu bentuk latihan kehidupan, suatu pengalaman yang telah dilalui dan dilakukan, mengembangkan kemampun seseorang untuk mawas diri).


c.  Mahmud Yunus dalam bukunya “At Tarbiyah wa Ta’lim” mengatakan:
االنظام هو القوة التى بها يبت المدرس فى نقوس تلاميذه روح السلوك الحسن ويكون فيهم عادة الطاعة واحترام القوة الحاكمة والخضوع للقوانين والانقياد لها انقيادا ينطبق على قواعد التربية كل الانطباق وهو المحور الذى تدور عليه جميع الاعمال بالمدرسة
Artinya: (Disiplin adalah kekuatan yang ditanamkan oleh para pendidik untuk menanamkan dalam jiwa tentang tingkah laku dalam pribadi murid dan bentuk kebiasaan dalam diri mereka, tunduk dan patuh dengan sebenar-benarnya pada aturan-aturan yang sesuai dengan prinsip pendidikan yang sesungguhnya yaitu inti yang dijalankan pada setiap aktivitas sekolah ).[4]

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan yang dikembangkan menjadi serangkaian prilaku yang di dalamnya terdapat unsur-unsur  ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan semua itu dilakukan sebagai tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri.
Bagi umat Islam, Al-Qur’an juga merupakan kumpulan dari perintah-perintah dan larangan-larangan (peraturan). Peraturan ini harus ditaati bagi umat-Nya. Dalam surat Asy-Syuura ayat 47:
(#qç7ŠÉftGó$# Nä3În/tÏ9 `ÏiB È@ö6s% br& uÎAù'tƒ ×Pöqtƒ žw ¨ŠttB ¼çms9 šÆÏB «!$# 4 …… (الشورى: 47)
Artinya:  Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya.[5]

Banyak sekali kandungan ayat-ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan agar umat manusia taat, patuh dan tunduk (disiplin) pada peraturan yang ditetapkan oleh Tuhannya (Al-Qur’an ). begitu juga terhadap waktu yang mengisyaratkan adanya kewajiban untuk disiplin. seperti halnya dalam surat An-Nisa’ ayat 103:
#sŒÎ*sù ÞOçFøŠŸÒs% no4qn=¢Á9$# (#rãà2øŒ$$sù ©!$# $VJ»uŠÏ% #YŠqãèè%ur 4n?tãur öNà6Î/qãZã_ 4 #sŒÎ*sù öNçGYtRù'yJôÛ$# (#qßJŠÏ%r'sù no4qn=¢Á9$# 4 ¨bÎ) no4qn=¢Á9$# ôMtR%x. n?tã šúüÏZÏB÷sßJø9$# $Y7»tFÏ. $Y?qè%öq¨B . (النساء: 103)
Artinya: Maka apabila kamu telah menyeleseikan shalat(mu), ingatlah Allah diwaktu duduk dan diwaktu berbaring, kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.[6]


2.1.2Tujuan Disiplin Siswa
Penanaman dan penerapan sikap disiplin pendidikan tidak dimunculkan sebagai suatu tindakan pengekangan atau pembatasan kebebasan siswa dalam melakukan perbuatan sekehendaknya, akan tetapi hal itu tidak lebih sebagai tindakan pengarahan kepada sikap yang bertanggung jawab dan mempunyai cara hidup yang baik dan teratur. sehingga dia tidak merasakan bahwa disiplin merupakan beban tetapi disiplin merupakan suatu kebutuhan bagi dirinya menjalankan tugas sehari-hari.
Menurut Elizabet B. Hurlock bahwa tujuan seluruh disiplin ialah membentuk prilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu di identifikasikan.[7] Karena tidak ada pola budaya tunggal, tidak ada pula satu falsafah pendidikan anak yang menyeluruh untuk mempengaruhi cara menanamkan disiplin. Jadi metode spesifik yang digunakan di dalam kelompok budaya sangat beragam, walaupun semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengajar anak bagaimana berprilaku dengan cara yang sesuai dengan standar kelompok sosial (sekolah), tempat mereka diidentifikasikan.                
Soekarto Indra Fachrudin menegaskan bahwa tujuan dasar diadakan disiplin adalah:
a.       Membantu anak didik untuk menjadi matang pribadinya dan mengembangkan diri dari sifat-sifat ketergantungan ketidak bertanggung jawaban menjadi bertanggung jawab.
b.      Membantu anak mengatasi dan mencegah timbulnya problem disiplin dan menciptakan situasi yang favorebel bagi kegiatan belajar mengajar di mana mereka mentaati peraturan yang ditetapkan[8]

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan disiplin adalah untuk membentuk prilaku seseorang ke dalam pola yang disetujui oleh lingkungannya.


2.1.3        Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Kedisiplinan bukan merupakan sesuatu yang terjadi secara otomatis atau spontan pada diri seseorang melainkan sikap tersebut terbentuk atas dasar beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Adapun faktor-faktor tersebut yakni:
a.             Faktor Intern
Yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, faktor-faktor tersebut meliputi:
1)      Faktor Pembawaan
Menurut aliran nativisme bahwa nasib anak itu sebagian besar berpusat pada pembawaannya sedangkan pengaruh lingkungan hidupnya sedikit saja. Baik buruknya perkembangan anak. Sepenuhnya bergantung pada pembawaannya. [9]
Pendapat itu menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan orang bersikap disiplin adalah pembawaan yang merupakan warisan dari keturunannya seperti yang dikatakan oleh John Brierly,  “Heridity and environment interact in the production of each and every character”. [10] (keturunan dan lingkungan berpengaruh dalam menghasilkan setiap dan tiap-tiap prilaku).
2)      Faktor Kesadaran
Kesadaran adalah hati yang telah terbuka atas pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan. [11]
Disiplin akan lebih mudah ditegakkan bilamana timbul dari kesadaran setiap insan, untuk selalu mau bertindak taat, patuh, tertib,teratur bukan karena ada tekanan atau paksaan dari luar. [12]
Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukkan jika seseorang memiliki kesadaran atau pikirannya telah terbuka untuk melaksanakan disiplin maka ia pun akan melakukan.
3)      Faktor Minat dan Motivasi
Minat adalah suatu perangkat manfaat yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan-perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.[13] Sedangkan motivasi adalah suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.[14]
Dalam berdisiplin minat dan motivasi sangat berpengaruh untuk meningkatkan keinginan yang ada dalam diri seseorang. Jika minat dan motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat kuat maka dengan sendirinya ia akan berprilaku disiplin tanpa menunggu dorongan dari luar.
4)      Faktor Pengaruh Pola Pikir
Prof. DR. Ahmad Amin dalam bukunya “Etika” mengatakan bahwa ahli ilmu jiwa menetapkan bahwa pikiran itu tentu mendahului perbuatan, maka perbuatan berkehendak itu dapat dilakukan setelah pikirannya. [15]
Pola pikir yang telah ada terlebih dahulu sebelum tertuang dalam perbuatan sangat berpengaruh dalam melakukan suatu kehendak atau keinginan. Jika orang mulai berpikir akan pentingnya disiplin maka ia akan melakukannya.
b.      Faktor Ekstern
                  Yaitu faktor yang berada di luar diri orang yang bersangkutan.
Faktor ini meliputi :
(1)   Contoh atau Teladan
Teladan atau modelling adalah contoh perbuatan dan tindakan sehari-hari dari seseorang yang berpengaruh.[16] Keteladanan merupakan salah satu teknik pendidikan yang efektif dan sukses, karena teladan itu menyediakan isyarat-isyarat non verbal sebagai contoh yang jelas untuk ditiru.
Mengarang buku mengenai pendidikan adalah mudah begitu juga menyusun suatu metodologi pendidikan namun hal itu masih tetap hanya akan merupakan tulisan di atas kertas, selama tidak bisa terjemah menjadi kenyataan yang hidup. [17]
      Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :

ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. . (الاحزاب: 21)

Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab:21) [18]

 Ayat tersebut sering diangkat sebagai bukti adanya metode keteladanan Al-Qur’an. Dalam hal ini Muhammad Qutb mengatakan bahwa diri Nabi Muhammad, Allah menyusun suatu bentuk sempurna metodologi Islam, suatu bentuk yang hidup dan abadi sepanjang sejarah masih berlangsung. [19]
Menurut DR. H. Abudin Nata, MA. Metode ini dianggap penting karena aspek agama yang terpenting yaitu akhlak yang termasuk dalam kawasan efektif yang terwujud dalam bentuk tingkah laku.[20]
Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa teladan sangat berpengaruh dalam pembentukan tingkah laku yang dicontohkan rasul.
(2)   Nasihat
Di dalam jiwa terdapat pembawaan untuk terpengaruh oleh kata-kata yang didengar.[21] Oleh karena itu teladan dirasa kurang cukup untuk mempengaruhi seseorang agar berdisiplin.
Menasihati berarti memberi saran-saran percobaan untuk memecahkan suatu masalah berdasarkan keahlian atau pandangan yang objektif.[22] Dalam Bahasa Inggris nasihat disebut advice yaitu opinion about what to do, how to behave.[23] pendapat tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana bertingkah laku).
Al-Qur’an juga menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk mengarahkan mausia kepada ide yang dikehendaki. Sebagai contoh dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 22 yang berbunyi :

žw ö@yèøgrB yìtB «!$# $·g»s9Î) tyz#uä yãèø)tGsù $YBqãBõtB Zwräøƒ¤C . (الاسراء: 22)

Artinya: “Janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)”.
                (QS. Al-Isra’: 22). [24]

Ayat tersebut menasihatkan kepada manusia agar tidak menyekutukan Allah.
(3)   Faktor Latihan
Melatih berarti memberi anak-anak pelajaran khusus atau bimbingan untuk mempersiapkan mereka menghadapi kejadian atau masalah-masalah yang akan datang.[25]
Latihan melakukan sesuatu dengan disiplin yang baik dapat dilakukan sejak kecil sehingga lama-kelamaan akan terbiasa melaksanakannya, jadi dalam hal ini sikap disiplin yang ada pada seseorang selain berasal dari pembawaan bisa dikembangkan melalui latihan.
(4)   Faktor Lingkungan
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pendidikan yaitu lingkungan, demikian juga dalam disiplin. Lingkungan sekolahan misalnya dalam kesehariannya siswa terbiasa melakukan kegiatan yang tertib dan teratur karena lingkungan yang mendukung serta memaksanya untuk berdisiplin.

(5)   Karena Pengaruh Kelompok
Pembawaan dan latihan memang sangat berpengaruh dalam kedisiplinan, perubahan dari lahir yang ditunjang latihan bisa dikembagkan jika terpengaruh oleh suatu kelompok yang berdisiplin, tapi pembawaan yang baik ditunjang dengan latihan yang baik bisa jadi tidak baik jika terpengaruh oleh suatu kelompok yang tidak baik demikian juga sebaliknya.
Seperti dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat dalam buku “Ilmu Jiwa Agama” bahwa para remaja sangat memperhatikan penerimaan sosial dari teman-temannya, ingin diperhatikan dan mendapat tempat dalam kelompok teman-temannya itulah yang mendorong remaja meniru apa yang dibuat, dipakai dan dilakukan teman-temannya.[26]
Apa yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat menunjukkan bahwa pengaruh kelompok lebih kuat dibanding yang lain karena tidak dapat disangkal bahwa manusia sebagai makhluk sosial dan bersosialisasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari.

2.2 PRESTASI BELAJAR SISWA
2.2.1        Pengertian Prestasi Belajar Siswa
Prestasi merupakan hasil dari sesuatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Dalam kenyataan untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Oleh karena itu wajarlah kalau pencapaian prestasi itu harus dengan jalan keuletan kerja.
Berbagai kegiatan dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan prestasi. Semuanya tergantung dari profesi dan kesenangan dari masing-masing individu. Pada prinsipnya setiap kegiatan harus digeluti secara optimal.dari kegiatan tertentu yang digeluti untuk mendapatkan prestasi maka, beberapa ahli sepakat bahwa “prestasi” adalah “hasil” dari suatu kegiatan.   
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan/ dikerjakan dan sebagainya). [27]
Dalam Bahasa Inggris prestasi biasanya disebut dengan “achievement” yang berasal dari kata “achieve” artinya meraih, sedangkan “achievement” dalam Contemporary Engglish-Indonesia Dictionary diartikan hasil atau prestasi. [28]
WJS. Poerwodarminto dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sementara Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi adalah penilaian pendidikan perkembangan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada: mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.[29]
Dari berbagai pengertian prestasi yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu dapat kita kita pahami bahwa prestasi adalah hasil dari kegiatan yang dicapai dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik indvidu maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. [30]
Belajar oleh beberapa pakar dapat diartikan sebagai berikut:
a. Drs. Thursam Hakim, mendefinisikan belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir dan kemampuan yang lain.[31]
b. Menurut WS. Winkel, belajar dirumuskan sebagai berikut: “suatu aktivitas/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap. perubahan itu bersifat secara relatif dan berbekas.[32]
a.         Arno F Wittig, Ph.D., mengatakan dalam buku”Theory and problem of psychology of learning”, bahwa “Learning can be defined as any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that accur as a result of experience”. [33] (Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan yang relative tetap dalam tiap-tiap tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman).
b.      Sholeh Abdul Aziz  dan Abdul Aziz Abdul Madjid, dalam buku “ At-tarbiyah wa Turuqu tadris” mengemukakan :
فالتعلم هو كل سلوك يؤدى الى نمو الفرد وبيائه وجعل خبرته مغايرة لما كانت عليه اولا
Artinya: Belajar adalah setiap prilaku yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang serta menjadikan keahliannya berubah sebagaimana yang dimiliki sebelumnya.[34]

Belajar merupakan suatu hal yang sangat komplek dan banyak seluk-beluknya, maka dari itu dapat timbul definisi-definisi yang berbeda-beda menurut teori belajar yang dianut oleh seseorang. Namun dari berbagai pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. [35]
Setelah menelusuri hal tersebut di atas, maka dapat dipahami mengenai makna kata “prestasi”dan “belajar.” Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan dalam individu, yakni perubahan tingkah laku. Dengan demikian, dapat diambil pengertian yang cukup sederhana mengenai hal ini. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh melalui kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri sendiri individu hasil dari aktivitas dalam proses belajar yang berupa ketrampilan, kecakapan dan pengetahuan.

2.2.2        Tujuan Prestasi Belajar Siswa
Pada dasarnya setiap manusia yang melakukan segala aktivitas dalam kehidupannya tidak terlepas dari tujuan yang dicapai. Karena dengan adanya tujuan akan menentukan arah kemana orang itu akan di bawah atau diarahkan.
Untuk mencapai tujuan, diperlukan adanya motivasi yang mendorong untuk berbuat. Dalam hal ini Sumadi Suryabrata, dalam bukunya Psikologi Pendidikan menyatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.[36] Maka tepat sekali apabila Prof.Dr. Nasution menyatakan bahwa belajar lebih berhasil bila dihubungkan dengan minat dan tujuan anak.[37]
Jadi dengan adanya minat dan keinginan yang kuat seseorang akan lebih ulet dan tabah dalam menghadapi segala rintangan dalam mencapai tujuan. Tujuan merupakan sentral dan arah yang akan dicapai, untuk mencapai tujuan yang maksimal perlu adanya motivasi yang kuat.
Menurut Nasution ada tiga fungsi pokok motivasi yaitu:
1.      Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepas energi.
2.      Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah mana tujuan hendak dicapai.
3.      Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan-tujuan itu dengan menyampaikan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan. [38]

Dengan kekuatan motivasi itulah tujuan belajar akan tercapai. Adapun tujuan belajar menurut para ahli pendidikan adalah:
1.      Menurut Winarno Surahmad,  bahwa tujuan belajar adalah:
a.       Pengumpulan pengetahuan
b.      Penanaman konsep ketrampilan
c.       Pembentukan sikap dan perbuatan[39]
2.      Meurut Sardiman A.M,  bahwa tujuan belajar adalah:
a.       Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan fakta lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan, tujuan inilah yang mempunyai kecenderungan lebih besar pengembangannya didalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.      
b.      Penanaman Konsep Ketrampilan
Peranan konsep atau perumusan konsep-konsep, juga memerlukan suatu ketrampilan-ketrampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Ketrampilan jasmaniah adalah ketrampilan yang dapat diamati, dilihat, sehingga akan menitik beratkan pada ketrampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan ketrampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah ketrampilan yang dapat dilihat ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan penghayatan, dan ketrampilan berfikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Ketrampilan dapat didik dengan banyak melatih kemampuan  
c.       Pembentukan Sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan kepribadian anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan kecakapan pengarahan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan kepribadian guru itu sendiri sebagai contoh atau model [40]
Jadi tujuan belajar merupakan sentral bagi setiap siswa tercapai tidaknya tujuan tersebut pada siswa itu sendiri, bahkan dapat diketahui yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan atau kegagalan kegiatan belajar itu banyak bertumpu pada siswa itu sendiri.
Sebagaimana diungkapkan oleh Drs.Oemar Hamalik bahwa:
Kesuksesan itu bagian besar terletak pada usaha kegiatan saudara sendiri, sudah barang tentu faktor keamanan, minat, ketentuan, tekad untuk sukses, cita-cita yang tinggi merupakan unsur mutlak yang bersifat mendukung usaha saudara itu.[41]



2.2.3        Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar (dalam arti behavioral changes), baik aktual maupun potensial sampai dimanakah perubahan itu tercapai atau berhasil baik atau tidaknya tergantung kepada bermacam-macam faktor.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor yang datang dari diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Sebagaimana pendapat Nana Sudjana bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.[42]
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam yaitu:
a.      Faktor Internal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis
1). Faktor Biologis (Jasmaniah)
Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan yang perlu diperhatikan dalam faktor ini adalah: pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan,  yang kedua yaitu kondisi kesehatan fisik, kondisi fisik yang sehat sangat mempengaruhi keberhasilan belajar.[43]
2). Faktor Psikologis (Rohaniah)
Faktor psikologis yang mempengaruhui keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang factor tersebut meliputi :
3). Intelegensi Siswa
Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar. Seseorang yang mempunyai intelegensi jauh dibawah normal akan sulit diharapkan untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam proses belajar.[44]           
.
4). Minat Siswa
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi belajar, hal ini tidak usah dipertanyakan lagi. Seseorang tidak akan melakukan sesuatu dengan baik tanpa adanya minat untuk melakukannya.[45]

5). Bakat Siswa
Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.[46]
6). Motivasi
One very important influence on performance is motivation, wich is defined as any condition that initiates, guides, and maintains a behavior in an organism. Without motivation, an organism may very well fail to show a behavior that is has learned.[47] (sesuatu terpenting yang berpengaruh pada prestasi yaitu motivasi, diartikan sebagai suatu kondisi yang memulai, menuntun dan memelihara tingkah laku seseorang. Tanpa motivasi seseorang mungkin akan mengalami kegagalan untuk menunjukkan yang telah dipelajari).
b. Faktor Ekstern
Yaitu faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor ini terdiri dari:
a. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan ini meiputi:
1.      Faktor lingkungan keluarga
Faktor linkungan keluarga atau rumah ini merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menentukan perkembangan pendidikan seseoramg dan keberhasilan belajar.[48]
2.   Faktor Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah seperti para guru, staf administrasi dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi semangat belajar sisiwa. Disamping itu tata tertib dan disiplin yang ditegakkan secara konsekwen dan konsisten juga sangat menunjang keberhasilan belajar siswa.[49]

3.   Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat ada yang menunjang keberhasilan belajar ada juga yang menghambat.
Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya lembaga-lembaga non formal yang melaksanakan kursus-kursus tertentu sedangkan yang menghambat keberhasilan tertentu adalah tempat  hiburan dan keramaian.
Kondisi masyarakat kumuh juga bisa mempengaruhi aktivitas belajar siswa paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika menemukan teman belajar atau berdiskusi.[50]
4. Faktor Instrumen, faktor yang adanya dan pengubahannya direncanakan. Faktor ini terdiri dari empat macam:
a)      Kurikulum
b)      Guru
c)      Administrasi
d)     Sarana dan fasilitas.


2.2.4         Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Tingkat Prestasi Belajar Siswa
Belajar merupakan proses aktif. Karena itu belajar akan dapat berhasil jika dilakukan secara rutin dan sistematis. Ciri dari suatu pelajaran yang berhasil salah satunya dapat dilihat dari kadar belajar siswa atau disiplin belajar. Makin tinggi disiplin belajar siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajarya.
Pada umumnya sistem nilai yang ditentukan dunia pendidikan ialah pencapaian prestasi belajar. Prestasi belajar ini selanjutnya dijadikan patokan prilaku yang harus dicapai siswa. Dengan menetapkan prestasi belajar sebagai patokan guru selalu berusaha agar siswa mencapai patokan tersebut. Sudah barang tentu tidak semua siswa berhasil mencapai prestasi yang telah ditetapkan, akan dipandang sebagai siswa yang tidak atau kurang mempunyai kemampuan usaha.
Prestasi belajar selain dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu juga dipengaruhi oleh faktor dari lingkungan. Untuk mencapai prestasi, diperlukan sifat dan tingkah laku seperti aspirasi yang tinggi, aktif mengerjakan tugas-tugas, kesiapan belajar, sedangkan sifat dan ciri-ciri yang dituntut dalam kegiatan belajar itu hanya terdapat pada individual yang mempunyai disiplin tinggi, sedangkan yang mempunyai disiplin rendah ciri-ciri tersebut tidak ada sehingga akan menghambat dalam kegiatan belajarnya.
Jadi secara teoritis, sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa. Dengan disiplin, setiap pelajaran akan dilakukan secara efektif dan efisien. Suatu kegiatan dikatakan efektif, bila kegiatan ini mempunyai dampak atau pengaruh. sedangkan dikatakan efisien jika hal maksimal dapat dicapai dengan usaha.
Jika seseorang telah memiliki kedisiplinan dan kebiasaan baik, maka setiap usaha yang dilakukan akan memberikan hasil yang memuaskan. Berdisiplin berarti berusaha untuk mentaati segala ketentuan yang dalam prestasi belajar dapat dicapai dengan baik, jika ada ketaatan terhadap ketentuan ketetapan tersebut. Sehingga dapat dikatakan, jika berdisiplin terhadap ketentuan maka akan diperoleh hasil belajar yang maksimal.
Belajar dengan disiplin yang terarah menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Dengan demikian keberhasilan siswa akan mudah tercapai dengan baik dan memuaskan. Disiplin adalah kunci sukses keberhasilan. 
Pada dasarnya prestasi belajar merupakan akibat dari bentuk belajar terutama belajar yang berdisiplin sehingga dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin dan prestasi belajar masing-masing saling mempengaruhi, sehingga semakin tinggi belajar siswa, semakin besar prestasi yang akan dicapai.
Adapun disiplin yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:
1. Disiplin Belajar
Asas lain dalam cara belajar yang baik adalah disiplin. Dengan jalan disiplin untuk melalui arahan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar, barulah seorang siswa mungkin mempunyai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malas, keinginan mencari gampangnya saja, keseganan untuk bersusah payah, memusatkan pikiran, kebiasaan untuk melamun dan gangguan lainnya selalu menghantui kebanyakan pelajar. Gangguan itu hanya bisa diatasi seoarang pelajar bila mempunyai disiplin.
Belajar setiap hari mungkin dilakukan kalau seorang pelajar mentaati perencanaan kerja yang tertentu. Godaan-godaan yang dimaksud menangguhkan usaha belajar sampai sudah dekat ujian, hanya dapat dihilangkan kalau dapat mendisiplinkan dirinya sendiri. Disiplin akan menciptakan kemauan untuk bekerja secara teratur.[51]
2. Disiplin Ibadah
Disiplin ibadah yang ditekankan yaitu sholat tepat waktu di masjid sebagai mana disebutkan dalam Al-Qur’an:
..... ¨bÎ) no4qn=¢Á9$# ôMtR%x. n?tã šúüÏZÏB÷sßJø9$# $Y7»tFÏ. $Y?qè%öq¨B .  (النساء: 103)
Artinya:  Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang yang beriman.(QS. An-Nisa :103).[52]

 3. Disiplin Waktu
Dr. Syekh Yusuf Al-Qordhowi dalam bukunya, “disipin waktu” menjelaskan bahwa waktu memiliki ciri-ciri cepat habis, waktu yang telah habis tak akan dapat kembali dan tak mungkin dapat diganti.[53]
4. Disiplin Pribadi
  Disiplin inilah yang diharapkan selalu tertanam dalam setiap pribadi. Disiplin sebagai perwujudan disiplin yang lahir dari kepatuhan atas aturan-aturan yang mengatur prilaku individu. Disiplin yang mantap pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil kesadaran manusia. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia akan menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak bertahan lama. Disiplin itu tidak hidup akan tetapi mati. Disiplin tidak akan langgeng dan cepat pudar. Disiplin yang tumbuh adalah disiplin atas kesadaran sendiri.
5. Disiplin Kelompok   
  Disiplin kelompok sebagai perwujudan yang lahir dari sikap taat, patuh terhadap aturan-aturan (hukum) dan norma-norma yang berlaku pada kelompok atau bidang-bidang kehidupan manusia. Misalnya disiplin pada organisasi, kesatuan-kesatuan atau perkumpulan-perkumpulan tertentu.
6. Disiplin Nasional 
Disiplin nasional yakni wujud disiplin yang lahir dari sikap patuh yang ditujukan oleh seluruh lapisan masyarakat terhadap aturan-aturan, nilai-nilai yang berlaku secara nasional, sudah menjadi milik bangsa. Dengan tekad kita dapat membangun, menciptakan kondisi menuju suatu disiplin nasional untuk mencapai tujuan nasional, mencapai taraf hidup dan kesejahteraan yang semakin meningkat.[54]
Berangkat dari disiplin diatas, disiplin belajar, disiplin ibadah, disiplin waktu, disiplin pribadi, disiplin kelompok dan disiplin nasional maka akan berpengaruh pada prestasi belajar baik secara langsung maupun tidak langsung.


[1] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1997, hal: 747.
[2] Santoso Sastropoetra, Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Penerbit Alumni, Bandung, hal: 747.
[3] Julie Andrews, "Discipline", dalam Shelia Ellison and Barbara An Barnet Ph.D, 365 Ways to help your Children Grow, Sourcebook, Naperville, Illinois, 1996, hal: 195.
[4] Mahmud Yunus dan Muhammad Qosim Bakri, “At Tarbiyah wa Ta’lim“ Juz II, Darussalam Pers, Ponorogo, 1991, hal: 36.
[5] Depag RI, Al-Qur'an Al-Karim dan Terjemahannya, Surya Cipta Aksara, Surabaya, 1993, hal: 790.
[6] Ibid, hal: 138.
[7] Hurlock EB, Loc. Cit, hal: 82.
[8] Soekarto Indra Fachrudin, Administrasi Pendidikan, Tim Publikasi, FIB IKIP Malang,1989, hal: 108.
[9] Muhammad Kasiran, Ilmu Jiwa Perkembangan, Usaha Nasional, Surabaya, 1983, hal: 27.
[10] John Brierly, Give me A Child Until The is Seven, Brain Stadies Early Childhood Education, The Falmer Perss, London and Washington DC, 1994, hal: 98.
[11] Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta, 1994, hal: 152.
[12] Soegeng Prijodarminto,  Loc. Cit.
[13] Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah, CV. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1994, hal:46.
[14] Tursan Hakim, Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta, 2001, hal: 26.
[15] Ahmad Amin, Etika, Bulan Bintang, Jakarta, 1975, hal: 30.
[16] Charles Schaefer, Op. Cit., hal:14.
[17] Muhammad Qutb, Op. Cit., hal: 67.
[18] Depag RI, Op. Ci.t, hal: 670.
[19] Muhammad Qutb, Op. Cit., hal: 325.
[20] Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Logos, Jakarta, 2001, hal: 95.
[21] Muhammad Qutb,Op. Cit., hal: 334.
[22] Charles Schaefer, Op. Cit., hal:130.
[23] AS Horby, Oxford Advanced Dictionary of Current English, Oxford University Press, Oxford, 1986, hal: 14.
[24] Depag RI, Op. Cit., hal: 223.
[25] Charles Schaefer, Op. Cit., hal: 176.
[26] Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, hlm: 88.
[27] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Op. Cit., hal: 787.
[28] Peter Salim, The Contemporary English-Indonesia Dictonary, Modern English Press, Jakarta, 1986, hal: 18.
[29] Saiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Usaha Nasional, Surabaya, 1994, hal: 20-21
[30] Ibid, hal: 21.
[31] Thursan Hakim, Op. Cit., hal: 1.
[32] WS. Winkel, Psikologi Pengajaran, Gramedia, Jakarta 1989, hal: 36.
[33] Arno F. Wittig, Psychology of Learning, M.C Grow-Hill Book Company, 1997, hal: 2.
[34] Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Madjid, At-Tarbiyah wa Turuqu Tadris, Darul ma’arif. Mesir, 1919, hal: 179.
[35] Slameto, Op. Cit., hal: 2.
[36] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,Rajawali Press, Jakarta, 199, hal: 70.   
[37] Nasution, Didaktif Asas-Asas Mengajar, Jemmare, Bandung, 1986, hal: 65.
[38] Ibid, hal: 79-80.
[39]  Winarno Surahmad, Pengantar Interaksi Proses Belajar Mengajar, Tarsito, Bandung, 1986, hal: 65.
[40] Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru, Rajawali Pers, Jakarta, Cet 3, 1992, hal: 28-29. 
[41] Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito, Bandung, 1983, hal: 2.
[42] Nana Sudjana, Op. Cit., hal: 39.  
[43] Thursan Hakim, Op. Cit.,  hal: 11.  
[44] Ibid, hal: 13.
[45] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, hal: 136.
[46] Muhibbin Syah, Op. Cit., hal: 135.
[47] Arno F. Wittig, Op. Cit., hal: 3.
[48] Thursan Hakim, Op.Cit., hal: 17.
[49] Ibid, hal: 18.
[50] Muhibbin Syah, Op. Cit., hal: 137.
[51] The Liang Gie,  Op. Cit., hal: 59.
[52] Depag RI, Op. Cit., hal: 138.
[53] Syekh Yusuf Al-Qordhawi, Disiplin Waktu dalam Kehidupan Seorang Muslim, Penerjemah M. Qodirun Nur, Ramadhani, Solo, 1989, hlm: 25.
[54] Soegeng Prijodarminto, Op. Cit., hlm: 26.
 



[1] Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Usaha Sosial, Surabaya, 1981, hal: 83.
[2] Fuad Hasan, Dasar-dasar Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hal: 2.
[3] Ibid, hal: 5.
4 Ahmadi, A. . Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hal: 70.

[5] Ibid, hal: 163.
[6] Drs. Agus Suejanto, Bimbingan Kearah Belajar Yang Sukses, Aksara Baru, 1990, hal: 70.
[7] K.H. Zainudin Fannani, Hakikat Disiplin, Dalam Buletin An-Nada, Nomer 1, Tahun 1, November 1991.
[8] Depag RI, Al-Qur'an Al-Karim dan Terjemahannya, Surya Cipta Aksara, Surabaya, 1993,  hal: 138.
[9] Prof. Dr. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, Mutiara Sumber Widya, Jakarta, 1995, hal: 117.