Daftar Menu

Loading...

Wednesday 21 November 2012

makalah Filsafat semester 2



RESUME
Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer
(S.Suriasumantri)



 








Dosen Pembimbing :
Drs. Ashad M. A

Oleh :

1.     Ikhya’ Ulumuddin
2.     Lukman Chakim
3.     Nur Ma’sumah Aprilia Ali
4.     M. Fadhlan Aly
5.     Vika Lestari





(STIT) RADEN SANTRI GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2012
BAB I
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
Da steh’ ich nun, ich armer Tor!
Und bin so klug als wie zuvor.
(Nah disinilah aku, si goblok yang malang!
Tak lebih bijak sebelumnya)
Faust
A.    Ilmu dan Fisafat.
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri, apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah cirri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu? Dsb.
B.     Filsafat: Peneratas Pengetahuan.
Disini berarti bahwa filsafat merupakan langkah awal untuk mengetahui segala pengetahuan. Sekiranya kita sadar bahwa filsafat adalah marinir bukan pionir karena bukan pengetahuan yang bersifat merinci. Filsafat adalah pengetahuan yang tidak terperinci dengan kata lain filsafat bias disebut juga sebagai induk dari ilmu pengetahuan yang masih bersifat global.



C.    Bidang Telaah Filsafat.
Filsafat menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai marinir dia mempermasalahkan hal-hal yang pokok, terjawab masalah yang satu diapun mulai merambah pertanyaan lain sehingga terciptalah pioneer pioneer yang bias kita sebut pengetahuan.
D.    Cabang Cabang Filsafat.
Cabang cabang filsafat Adalah Epistimologi (Filsafat Pengetahuan), Etika (Filsafat Moral), Etestika (Filsafat Seni), Metafisika, Politik (Filsafat Pemerintahan), Filsafat Agama, Filsafat Ilmu, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hokum, Filsafat Sejarah Dan Filsafat Matematika.
E.     Filsafat ilmu
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistimologi (dasar-dasar dan batas-batas pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu.
F.     Kerangka Pengkajian Buku.
 Pada dasarnya buku ini mencoba membahas aspek (apa) ontologis, (bagaimana) epistimologis dan (untuk apa) aksiologis keilmuan sambil membandingkan dengan beberapa pengetahuan lain. Dalam kaitan-kaitan ini akan dikaji hakikat beberapa saran berpikir ilmiah yakni, bahasa, logika, matematika dan statistika. Setelah itu dibahas beberapa aspek yang berkaitan erat dengan kegiatan keilmuan seperti aspek moral, sosial, pendidikan dan kebudayaan. Akhirnya buku ini ditutup dengan pembahasan mengenai struktur penelitian dan penulisan ilmiah dengan harapan agar dapat membantu mereka yang berkarya dalam bidang keilmuan.




BAB II
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Sebagai dasar dari pengetahuan adalah sebagai berikut:
A.    Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Dengan penalaran inilah manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap.
B.     Hakikat Penalaran.
Penalaran mempunyai ciri-ciri: proses berpikir logis dan analitis.
C.    Logika
Logika didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih/baik dan benar.
D.    Sumber Pengetahuan,
Pada dasarnya terdapat dua cara kita mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu mendasarkan diri pada rasio atau disebut rasionalisme dan mendasarkan diri pda pengalaman atau disebut empirisme, namun masih terdapat cara lain yaitu intusi (pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu) dan wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh tuhan kepada manusia lewat perantara nabi-nabi yang diutusnya).




E.     Kriteria Kebenaran:
1.      Teori Koherensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya bila kita menganggap bahwa, “semua manusia pasti akan mati” adalah suatu pernyataan benar maka pernyataan bahwa, “si polan adalah seorang manusia dan si polan pasti akan mati” adalah benar pula karena kedua pernyataan kedua adalah konsisten dengan pernyataan yang pertama.
2.      Teori Korespondensi yang ditemukan oleh Bertrand Russell (1872-1970). Suatu pernyataan dalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Misalnya jika seseorang mengatakan bahwa ibukota republik Indonesia adalah Jakarta maka pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta yang memang menjadi ibukota republik Indonesia.
3.      Teori Pragmatis dicetuskan oleh Charles S. Pierce (1839-1914). Suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.








BAB III
ONTOLOGI: HAKIKAT APA YANG DIKAJI
Der Herr Gott wurfelt nicht!
(Tuhan tidak melempar dadu!)
Albert Einstein (1879-1955)

Di dalam bab ini lebih dominan untuk menjelaskan mengenai beberapa poin yang berkaitan erat dengan sebuah hakikat , meliputi ;
Metafisika (non fisik/tidak kelihatan) adalah  bidang telaah filsafat yang merupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran filsafat termasuk pemikiran ilmiah.
Asumsi adalah anggapan berdasar pengetahuan yang ada.
Peluang adalah kemungkinan kejadian.
Batas-Batas Penjelajahan Ilmu adalah pengalaman manusia dan pengetahuan yang secara empiris telah diuji kebenarannya.
Cabang-Cabang Ilmu. Dua cabang utamanya yaitu:
1.      Filsafat alam yang kemudian menjadi ilmu-ilmu alam (the natural science)
2.      Filsafat moral yang kmudian menjadi ilmu-ilmu sosial (the social science)





BAB IV
EPISTIMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR
Pengetahuan pada hakekatmya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu. Setiap jenis pengetahuan mempunyai cirri-ciri spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.
Metode Ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, langakah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.      Perumusan Masalah
2.      Penyusunan kerangka berpikir
3.      Perumusan hipotesis
4.      Pengujian hipotesis
5.      Penarikan kesimpulan.
Struktur Pengetahuan Ilmiah:
1.      Teori yang merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan.
2.      Hukum yang merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat.
3.      Prinsip yang dapat diartikan sebagai pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu yang mampu menjelaskan kejadian yang terjadi.
4.      Postulat yang merupakan asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya.

DAFTAR PUSTAKA
S. Suriasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990.

1 comment:

  1. What is a "safe" casino? - Casino Tatsu
    In 메이저벳 addition, a safe casino can often use a private, secure and anonymous bank 스포츠 사이트 account for betting. For example, a 게임 종류 no-deposit 벳익스플로어 option can be used to fund a 랜덤 룰렛

    ReplyDelete